Minggu, 27 November 2016

Pengelolaan sistem global

A.    PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI SECARA INTERNASIONAL
      Tatanan dunia baru berpengaruh terhadap banyak sekali perusahaan nasional, industry internasional, dan perekonomian internasional oleh para politikus setempat. Banyak perusahaan lokal akan tergantikan dengan perusahaan yang memiliki jaringan yang dapat bertumbuh pesat yang dapat melintasi batas antarnegara. Pertumbuhan perdagangan internasional telah mengubah perekonomian lokal di seluruh dunia dengan begitu hebatnya.
Arsitektur sistem informasi internasional (internasional informasi system architecture) terdiri atas sistem informasi dasar yang dibutuhkan oleh organisasi dalam mengoordinasikan perdagangan dunia dan bebagai aktivitas lainnya. Bagannya : Dimensi utama untuk mengembangkan arsitektur sistem informasi internasional dalam lingkungan global adalah strategi global yang perusahaan, struktur organisasi, manajemen dan proses bisnis, dan platform teknologi.
Strategi dasar yang perlu diikuti saat membuat sebuah sistem internasional adalah memahami lingkungan global dimana perusahaan beroperasi. Artinya, diperlukan pemahaman tentang kekuatan pasar secara keseluruhan atau penggerak bisnis , yang mendorong anda ke arah kompetisi global.
Penggerak bisnis (business driver) adalah kekuatan dalam lingkungan yang harus direspon perusahaan dan yang memengaruhi arah gerak dari perusahaan sendiri.
Adapun tantangan bisnis saat ini yakni ditingkat budaya adanya Particularisme (particularism), penilaian dan tindakan bedasarkan pemikiran yang sempit atau bedasarkan karakteristik pribadi, dalam bentuk apa pun (agama, kebangsaan, etnis, regionalisme, posisi geopolitik) menolak konsep dasar bagi suatu kultur global bersama dan menolak dimasukinya pasar domestik oleh barang dan jasa dari luar negeri
B.     MENGELOLA SISTEM INFORMASI INTERNASIONAL
1)      Strategi Global dan Organisasi Bisnis
Terdapat 4 strategi global dalam basis struktur organisasional perusahaan global, diantaranya:
a.       Eksportir domestik (domestic eksporter)
 Cirinya aktivitas perusahaan di negara asal perusahaan tersebut terpusat. Produksi, keuangan/akuntansi, sumber daya manusia, penjualan /pemasaran, dan manajemen strategis diatur untuk mengoptimalkan sumber daya di negara asal. Penjualan internasional biasanya menggunakan perjanjian agensi atau anak perusahaan, tetapi pemasaran luar negeri ini lebih bergantung kepada dasar strategi pemasaran dinegara asal. Contoh : Cartepilar coorporation dan pabrik – pabrik peralatan berat.
b.      Multinasional (multinatioal)
Strategi ini memusatkan manajemen keuangan dan pengendalian di luar negara asal dan melakukan desentralisasi unitnya di negara-negara lain. Produk dan layanan penjualan diberbagai negara disesuaikan dengan kondisi pasar setempat. Organisasi menjadi suatu kumpulan dari fasilitas produksi dan pemasaran di luar negeri. Perusahaan yang menggunakan sistem ini, contohnya : General Motors , Chrysler, dan Intel.
c.       Waralaba (Franchiser)
Dalam sistem ini, produk diciptakan, dirancang, dibiayai, dan diproduksi pertama kalinya dinegara asal, tetapi untuk alasan khusus terhadap produk tertentu harus disesuaikan dengan personil luar negeri untuk memperluas proses produksi, pemasaran, dan sumber daya manusianya. Contohnya : Waralaba makanan seperti mcDonalds , Mrs. Fields cookies, dan KFC.
d.      Lintas Negara (transnational)
Sistem ini menjadikan setiap aktivitas dapat memberikan nilai tambah yang diatur dari prespektif global tanpa memandang batas – batas nasional , mengoptimalkan sumber daya dari pasokan dan permintaan, dan memanfaatkan kesempatan dari keunggulan kompetitif lokal. Tata kelola perusahaan –perusahaan seperti ini sangat mirip dengan struktur federal, dimana tempat inti manajemen pusat yang kuat untuk melakukan pengambilan keputusan, tetapi terbesar kekuatannya dan daya keuangannya pada seluruh diivisi globalnya. Contoh perusahaan yang menggunakan sistem ini : Citicorp , Sony , Ford.
2)       Mengatur Ulang Bsnis
Prinsip dalam mengembangkan sebuah perusahaan global dan struktur pendukung sistem informasi:
1.      Menata ulang aktivitas yang dapat memberikan nilai tambah sesuai dengan keunggulan komparatifnya.
2.      Mengembangkan dan mengoperasikan unit-unit sistem pada tingkat aktivitas perushaan regional , nasional, dan internasional.
3.      Mendirikan kantor tunggal dikantor pusat dunia yang bertanggung jawab atas pengembangan sistem internasional, posisi direktur informasi.

C.    MENGELOLA SISTEM GLOBAL
1)      Tantangan Manajemen dalam Mengembangkan Sistem Global
a.       Menyepakati kebutuhan pengguna bersama
b.      Mengenalkan perubahan kedalam proses bisnis
c.       Mengoordinasikan pengembangan aplikasi
d.      Mengoordinasi peluncuran software
e.       Mendorong pengguna lokal untuk mendukung sistem global
2)      Strategi Sistem Global
Sistem inti (core sistem) adalah sistem yang mendukung fungsi-fungsi yang benar-benar penting bagi organisasi. Sistem yang lainnya harus dikoordinasikan secara terpisah karena sistem tersebut merupakan elemen penting, tetapi tidak harus nyata di berbagai negara. Langkah menentukan core system :
a.       Definisikan proses inti bisnis
b.      Identifikasikan sistem inti dalam koordinat yang terpusat
c.       Pilihlah pendekatan : Incremental/ Grand Design/ Evolusi
d.      Pastikan Manfaat dapat dirasakan

D.    ISU TEKNOLOGI DAN PELUANG DALAM RANTAI BISNIS GLOBAL
1.      Tantangan Teknologi Global
a.       Platform komputasi dan pengintegrasian system haruslah menjawab : ” Bagaimana sistem inti yang baru akan cocok dengan sejumlah aplikasi yang ada yang telah dikembangkan di seluruh dunia oleh divisi – divisi yag berbeda, orang-orang yang berbeda, dan untuk jenis- jenis peranti keras komputasi yang berbeda?” Agar dapat mengembangkan sistem global, terdistribusi, dan teritegrasi untuk mendukung proses bisnis digital yang melintasi batas-batas antar negara.
b.      Konektifitas
Permasalahan yang terjadi biasanya : kualitas jasa, keamanan, biaya dan tariff, manajemen jaringan, lambat dalam penginstalan, kualitas yang buruk dalam jasa internasional, keterbatasan yang disebabkan oleh peraturan, kapasitas jaringan
c.       Lokalisasi Software
Keterbatasannya harus menyediakan software dalam berbagai bahasa, tampilannya harus mudah dipahami oleh pengguna.

Membangun sistem informasi dan pengelolaan proyek




A.     SISTEM SEBAGAI PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN DALAM PERUSAHAAN
1.      Pengembangan Sistem dan Perubahan dalam Perusahaan
Bentuk perubahan yang disebabkan oleh teknologi informasi yaitu:
1)      Automation atau Otomatisasi
2)      Rationalization atau Rasionalisasi
3)      Business process redesign atau Perancangan ulang susunan proses bisnis / merekayasa ulang proses bisnis
2.      Mendesain Ulang Proses Bisnis
BPM (Business process management) menawarkan beragam jenis alat dan metodologi dalam menganalisis proses bisnis. Langkahnya :
1)      Identifikasikan proses yang akan dirubah
2)      Analisis proses yang ada
3)      Rancang ulang/ Rekayasa proses baru.
4)      Implementasikan proses yang baru
5)      Mengontrol secara terus menerus 
B.     ALAT BPM
Terdapat sekitar 100 software yang menyediakan aspek untuk BPM, diantaranya : IBM, Oracle, TIBCO. Fungsinya membantu mengidentifikasikan dan meninjau perubahan dalam memproses dokumen, merancang model yang dapat meningkatkan prosesnya, mencetak aturan bisnis untuk pelaksanaan proses bisnis dan mengitegrasikan system yang ada untuk mendorong rekayasa proses baru.
C.    SEKILAS MENGENAI PENGEMBANGAN SISTEM 
Pengembangan sistem adalah suatu jenis pemecahan masalah yang terstruktur dengan aktivitas yang jelas. Aktivitas-aktivitas ini terdiri atas analisis sistem, perancangan sistem, pemrograman, pengujian, konversi, produksi dan pemeliharaan. 
              1)   Analisis Sistem
     Analisis system adalah analisis masalah yang dicoba diselesaikan penyederhanaan dengan sistem informasi. Tahap ini terdiri atas pendefinisian masalah, identifikasi penyebab, pencarian solusi, dan identifikasi kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh suatu system solusi.
2)      Mendesain Sistem
Analisis sistem menggambarkan apa yang harus dilaksanakan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi, sedangkan mendesain sistem (system design) akan memperlihatkan bagaimana sistem tersebut akan memenuhi sasaran. Sistem akan menjelaskan spesifikasi. Spesifikasi ini harus mengatasi semua komponen manajerial, organisasi, dan teknologi sistem solusi.
3)      Menyempurnakan Proses Pengembangan Sistem
a.       Pemrograman (Programming). Selama tahap ini, spesifikasi sistem yang disiapkan selama perancangan diterjemahkan ke dalam kode program.
b.      Pengujian (testing). Pengujian menjawab pertanyaan, “Apakah sistem memberikan hasil yang diinginkan dalam kondisi-kondisi yang diketahui?” Langkahnya :
a)      Pengujian unit (unit testing), atau pengujian program, menguji setiap program secara terpisah dalam system tujuannya adalah menjamin bahwa program bebas dari kesalahan, tapi mustahil hal tersebut terwujud.
b)      Pengujian sistem (system testing) menguji fungsi sistem informasi secara keseluruhan. Pengujian sistem mencoba menentukan apakah modul-modul yang terpisah dapat berfungsi bersama-sama seperti yang direncanakan.
c)      Penerimaan dalam pengujian (acceptance testing) memberikan sertifikasi akhir bahwa sistem siap digunakan dalam situasi produksi. Sudah melalui tahap test dan di review oleh manajemen.

D.     PENDEKATAN ALTERNATIF DALAM PENGEMBANGAN SISTEM
      Metode tertua untuk membangun system adalah siklus hidup sistem, yang mensyaratkan bahwa sistem informasi dikembangkan secara tahapan yang formal. Tahapan harus berurutan dan menghasilkan output; masing-masing membutuhkan persetujuan resmi sebelum memulai tahap berikutnya.
Siklus hidup sistem berguna untuk proyek-proyek besar yang membutuhkan spesifikasi formal dan kontrol manajemen yang ketat, tapi kekurangannya system sangat kaku dan mahal.
Prototyping terdiri dari membangun sistem eksperimental dengan cepat dan tidak mahal bagi pengguna akhir untuk menggunakan dan mengevaluasi sistem. Prototyping mendorong keterlibatan pengguna terakhir dalam pengembangan sistem dan literasi desain sampai spesifikasi dirasa telah akurat. Penciptaan prototype yang cepat dapat menghasilkan sistem yang belum sepenuhnya diuji atau didokumentasikan atau yang secara teknis tidak memadai untuk lingkungan produksi.
E.      PENGEMBANGAN APLIKASI UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL
      Perusahaan yang beralih ke desain aplikasi yang cepat,  yaitu menggunakan desain aplikasi bersama atau Joint Application Design (JAD) yang tangkas pengembangannya, dan komponen perangkat lunak dapat digunakan kembali untuk mempercepat proses pengembangan sistem.
      Adapun Rapid Application Development (RAD) menggunakan perangkat lunak berorientasi obyek, pemrograman visual, prototyping, dan alat-generasi keempat untuk penciptaan sistem yang sangat cepat.  Pembangunan berbasis komponen mempercepat pengembangan aplikasi dengan mengelompokkan objek ke suite komponen software yang dapat dikombinasikan untuk membuat aplikasi bisnis skala besar.
F.      PENTINGNYA MANAJEMEN PROYEK
Ada tingkat kegagalan yang sangat tinggi antara proyek-proyek sistem informasi. Di hampir setiap organisasi, proyek sistem informasi perlu banyak lebih banyak waktu dan uang untuk melaksanakan daripada yang diantisipasi atau sistem selesai tidak bekerja dengan benar.
Proyek Runaway dan Sistem Kegagalan merupakan Sebuah proyek pengembangan sistem tanpa yang tepat manajemen kemungkinan besar akan menderita konsekuensi ini:
a)       Biaya yang jauh melebihi anggaran
b)       Waktu selip Unexpected
c)       kinerja teknis yang kurang dari yang diharapkan
d)       Kegagalan untuk mendapatkan manfaat yang diharapkan
Proyek adalah serangkaian rencana kegiatan terkait untuk mencapai tertentu tujuan bisnis. Proyek sistem informasi termasuk pengembangan sistem informasi baru, peningkatan sistem yang ada, atau upgrade atau penggantian teknologi informasi perusahaan (TI) infrastruktur. Manajemen proyek mengacu pada penerapan pengetahuan, keterampilan, peralatan, dan teknik untuk mencapai target tertentu dalam anggaran dan waktu yang ditentukan kendala.
Kegiatan manajemen proyek termasuk perencanaan pekerjaan, menilai resiko, memperkirakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan, pengorganisasian pekerjaan,memperoleh sumber daya manusia dan material, menetapkan tugas, kegiatan mengarahkan, mengendalikan pelaksanaan proyek, melaporkan kemajuan, dan menganalisis hasil. Sebagai di daerah lain bisnis, manajemen proyek untuk sistem informasi harus berurusan dengan lima variabel utama: ruang lingkup, waktu, biaya, kualitas, dan risiko.
G.     PROYEK PEMILIHAN
Perusahaan biasanya disajikan dengan banyak proyek yang berbeda untuk memecahkan masalah dan meningkatkan kinerja. Ada ide jauh lebih untuk sistem proyek dari ada sumber daya. Perusahaan akan perlu memilih dari grup ini proyek yang menjanjikan manfaat terbesar untuk bisnis.
H.     STRUKTUR MANAJEMEN UNTUK INFORMASI SISTEM PROYEK
Menunjukkan unsur-unsur struktur manajemen informasi proyek sistem di sebuah perusahaan besar. Ini membantu memastikan bahwa yang paling penting proyek diberikan prioritas. Di puncak struktur ini adalah kelompok perencanaan strategis perusahaan dan Informasi komite sistem kemudi. Perencanaan strategis perusahaan kelompok bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana strategis perusahaan, yang mungkin memerlukan pengembangan sistem baru.
I.        MENGHUBUNGKAN SISTEM PROYEK UNTUK RENCANA BISNIS
Dalam rangka untuk mengidentifikasi sistem informasi proyek-proyek yang akan memberikan yang paling nilai bisnis, organisasi perlu mengembangkan rencana sistem informasi yang mendukung rencana bisnis mereka secara keseluruhan dan di mana sistem strategis yang dimasukkan ke dalam perencanaan tingkat atas. Rencananya berfungsi sebagai peta jalan yang menunjukkan arah pengembangan sistem (tujuan dari rencana), dasar pemikiran, sistem saat ini / situasi, perkembangan baru untuk mempertimbangkan, manajemen strategi, rencana pelaksanaan, dan anggaran.
J.       FAKTOR KEBERHASILAN KRITIS
Untuk mengembangkan sistem informasi rencana yang efektif, organisasi harus memiliki pemahaman yang jelas dari kedua panjang dan kebutuhan informasi jangka pendek. Analisis strategis, atau faktor penentu keberhasilan, pendekatan berpendapat bahwa kebutuhan informasi organisasi ditentukan oleh sejumlah kecil faktor penentu keberhasilan (CSF) dari manajer. Jika tujuan tersebut dapat dicapai, Keberhasilan perusahaan atau organisasi terjamin (Rockart, 1979; Rockart dan Treacy, 1982). CSF dibentuk oleh industri, perusahaan, manajer, dan lingkungan yang lebih luas.
Bahkan jika proyek sistem mendukung tujuan strategis perusahaan dan memenuhi pengguna kebutuhan informasi, perlu menjadi investasi yang baik bagi perusahaan. Nilai sistem dari perspektif keuangan pada dasarnya berkisar pada masalah pengembalian modal yang diinvestasikan.
K.     BIAYA DAN MANFAAT SISTEM INFORMASI
Manfaat nyata dapat diukur dan diberi nilai moneter. Manfaat tak berwujud, seperti layanan pelanggan lebih efisien atau ditingkatkan pengambilan keputusan, tidak dapat segera dihitung tetapi dapat menyebabkan kuantitatif keuntungan dalam jangka panjang. Sistem transaksi dan administrasi yang menggantikan tenaga kerja dan menghemat ruang selalu menghasilkan lebih terukur, manfaat nyata dari sistem informasi manajemen, sistem pendukung keputusan, dan komputer didukung sistem kerja kolaborati.
L.      PILIHAN MODEL NYATA HARGA
Model nyata pilihan harga (ROPMs) menggunakan konsep pilihan valuasi dipinjam dari industri keuangan. Sebuah pilihan pada dasarnya adalah benar, tapi bukan kewajiban, untuk bertindak beberapa waktu ke depan. Sebuah call option yang khas, untuk Misalnya, adalah pilihan keuangan di mana seseorang membeli hak (namun tidak kewajiban) untuk membeli aset yang mendasari (biasanya saham) pada harga tetap (strike price) pada atau sebelum contoh date.

Sabtu, 26 November 2016

Sistem Informasi, Organisasi dan Strategi

1.  Organisasi dan Sisem Informasi
Sistem informasi dan organisasi saling mempengaruhi satu sama lain. Sistem informasi dibangun oleh manajer untuk melayani kepentingan perusahaan. Pada saat bersamaan organisasi harus waspada sekaligus terbuka terhadap pengaruh dari sistem informasi untuk mendapatkan manfaat dari teknologi baru. Interaksi antar teknologi informasi dengan organisas begiturumit dan dipengaruhi banyak factor, termasuk diantaranya struktur organisasi, proses bisnis, politik, budaya, lingkungan sekitar, dan keputusan manajemen.
a.   Pengertian organisasi
Organisasi adalah struktur social formal, stabil, yang mengambil sumber daya dari lingkungan dan memprosesnya untuk menciptakan hasil
b.   Ciri-ciri organisasi
a.) Organisasi mencoba untuk mempekerjakan dan mempromosikan pekerja berdasarkan kualifikasi teknis dan profesionalitas
b.)  Organisasi berfokus pada prinsip efisiensi : memaksimalkan utput dengan menggunakan input yang terbatas
c.)  Proses bisnis, budaya organisasi, politik organisasi, lingkungan sekitarnya, struktur organisasi, tujuan, konstituen, dan gaya kepeimpinan.
c.   Rutinitas dan proses bisnis
Rutinitas terkadang disebut prosedur operasi standar adalah peraturan yang tepat, dan praktis yang telah dikembangkan agar sesuai dengan semua situasi yang diharapkan.
d.   Politik organisasi
Orang-orang daam organisasi menempati posisi yang berbeda-beda dengan spesialisasi, kepentingan, dan perspektif yang berbeda. Akibatnya, mereka secara alami memiliki sudut pandang yang berbeda tentang bagaimana sumber daya, penghargaan dan sanksi harus didistribusikan.
e.   Budaya organisasi
Seluruh organisasi memiliki sendi-sendi dasar yang tak tergoyahkan, asumsi-asumsi yang tak perlu dipertanyakan lagi (oleh para anggota) dalam mendefinisikan tujuan dan produk mereka. Budaya organisasi meliputi serangkaian asumsi-asumsi ini, mengenai produk apa yang akan diproduksi organisasi, bagaimana organisasi harus memproduksinya, dimana dan untuk siapa.
f.    Lingkungan organisasi
Organisasi berada dalam lingkungan tempat mereka memperoleh sumber daya dan menyediakan hasil akhir berupa barang dan jasa. Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan timbale balik.
g.   Teknologi yang mengganggu:Menunggang ombak
Teknologi yang mengganggu adalah produk pengganti yang memiliki kinerja yang lebih baik daripada produk yang pernah dihasilkan sebelunya
h.   Fitur-fitur organisasi lainnya
Organisasi memiliki tujuan dan menggunakan cara yang berbeda-beda dala meraih tujuan tersebut. Beberapa organisasi memiliki tujuan yang memaksa contoh: penjara, yang lain memiliki tujuan yang berasaskan manfaat contoh: organisasi bisnis, sisanya memiliki tujuan yang bersifat normative/mengatur contoh: universitas, kelompok keagamaan.
2.   Dampak Sistem Informasi Bagi Organisasi dan Perusahaan Bisnis
Sistem informasi telah menjadi alat bantu yang integral, online, serta interaktif yang dilibatkan setiap saat dalam kegiatan operasional dan pengambilan keputusan pada perusahaan-perusahaan besar.
a.    Dampak Ekonomi
Teknologi dan informasi juga memengaruhi biaya dan kualitas informasserta engubah nilaiekonomis suatu informasi. Teknologi informasi membantu perusahaandalam mendapatkan kontrak dengan nilai yang pantas, karena teknolgi inforamasi  dapat menekan biaya transaksi.
Teknologi informasi terutama penggunaan jaringan, dapat membantu perusahaan dalam menekan biaya partisipasi pasar, menjadikan kontrak dengan pemasok eksternal lebih menguntungkan ketimbang menggunakan sumber daya internal.
3.   Dampak Bagi Struktur dan Perilaku Organisasi 
         Teori berdasarkan pendekatan sosiologi mengenai organisasi yang rumit, menunjukkan kepada kita beberapa pemahaman mengenai mengapa dan bagaimana dan mengapa perusahaan berubah seiring dengan penerapan teknologiinformasi yang baru
a.  IT meratakan organisasi
Sejumlah besar organisasi  yang bersifat birokrat, yang sebagian besar dikembangkan sebelum zaman computer, lambat dalam berubah, dan kurang kompetitif dibandingkan organisasi yang baru dibentuk.
b.   Organisasi pascaindustri
Teori perindistrual(pasca era industry) lebih berdasarkan sejarah ketimbang, ekonomi, juga mendukung gagasan bahwa teknologi informasi seharusnya meratakan hierarki. Dalam masyarakat pasca era industry, peningkatan wewenang bergantung pada pengetahuan dan kompetensi bukan hanya berdasarkan posisi formal saja.
c.   Memahami penolakan organisasi terhadap perubahan
Banyak sistem informasi dapat memerlukan perubahan secara personal, rutinnitas seseorang dapat begitu terganggu bagi mereka yang terlibat serta memerlukan pelatihan ulang dan usaha tambahan yang belum tentu diberi kompensasi , karena kompensasi berpotensi mengubah struktur organisasi, budaya proses bisnis dan strategi, seringkali ada begitu banyak penolakan terhadap teknologi saat diperkenalkan.
4.    Internet dan organisasi
Organisasi bisnis secara cepat menata ulang proses-proses bisnis utamanya berdasarkan teknologi internet dan menjadikan teknologi ini komponen penting dari infrastruktur teknologi informasinya.
5.     Implikasi dari perencanaan dan pemahaman tentang sistem informasi
Faktor utama organisasi dalam menentuka perencanaan suatu sistem baru adalah sebagai berikut:
a.     Lingkungan organisasi tersebut harus berfungsi
b.     Stuktur organisasi, hirarki, spesialisasi rutinitas, dan proses bisnis
c.     Budaya dan politik organisasi
d.     Bentuk organisasi dan gaya kepemimpinan
e.    Jenis pekerjaan, keputusan dan proses bisnis yang akan didukung oleh sistem informasi tersebut.
6.    Menggunakan sistem informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif
a.       Model daya kompetitif Michael porter
Model ini menyajikan gambaran umum tentang suatu perusahaan , persaingan serta lingkungan disekitar perusahaan tersebut. Seperti pesaing tradisional, pendatang baru dipasar, produk dan jasa pengganti (produk subsitusi), pelanggan, dan pemasok
b.      Strategi sistem informasi terkait daya kompetitif
Ada 4 strategi umum, yang masing-masing menggunakan sistem dan teknologi informasi yaitu: biaya kepemimpinan/manajemen yang rendah, diferensiasi produk, focus pada ceru pasar, serta meningkatkan keakraban dengan pemasok dan pelanggan.
c.       Dampak internet bagi keunggulan kompetitif
Teknologi internet dibuat dibuat berdasarkan standar internasional yang dapat digunanakan perusahaan manapun, mempermudah pesaing, berkompetisi dalam harga serta mempermudah pesaing baru masuk kedalam pasar.
d.      Model rantai nilai organisasi
Model rantai menekankan pada aktivitas spesifik pada organisasi bisnis dimana strategi kompetitif diaplikasikan dan sistem informasi sebaiknya ditempatkan untuk menimbulkan dampak strategis. Model rantai ini memandang perusahaan sebagai serangkaian aktivitas dasar yang memberikan nilai terhadap barang atau jasa perusahaan.
e.       Memperluas rantai nilai:nilai web
Teknologi informasi telah memungkinkan diciptakannya rantai nilai industry yang tersingkronisasi dengan kuat yang disebut nilai web. Value web adalah sekumpulan perusahaan yang menggunakan teknologi informasi untuk mengoordinasikan rantai nilainya dalam memproduksi barang ataupun jasa bagi pasar secara umum.
7.      Sinergi, Kompetisi Inti, dan Strategi Berbasis Jaringan
a.   Sinergi: adalah ketika hasil yang diberikan oleh suatu unit bisnis dapat digunakan sebagai masukan bagi unit bisnis lainnya, atau dua organisasi yang saling berbagi pasar dan keahlian, serta hubungan ini menekan biaya dan menghasilkan keuntungan.
b.   Menunjang kompetisi inti: adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan yang membuatnya menjadi pemimpin berkelas dunia. Kompetisi inti mungkin terlibat sebagai perancang miniature terbaik dari bagian-bagian, layanan pengiriman terpadu terbaik, atau perusahaan pembuat film pendek terbaik.
c.  Strategi berbasis jaringan: strategi berbasis jaringan diantaranya adalah menggunakan jaringan ekonomi, model perusahaan, virtual, dan ekosistem bisnis.
1.)    Ekonomika jaringan menyediakan keuntungan strategis kepada vendor perangkat lunak komersial. Nilai dari perangkat lunaknya berikut produk pelengkapnya semakin meningkat seiring makin banyaknya orang yang menggunakannya, dan ada basis yang lebih besar terpasang untuk memastkan penggunaan produk tersebut secara berkelanjutan serta dukungan dari vendor.
2.)    Model perusahaan virtual dikenal sebagai organisasi virtual, menggunakan jaringan untuk berhubungan dengan orang-orang, asset serta ide-ide memungkikankannya bekerja sama dengan perusahaan lain untuk menciptakan dan mendistribusikan barang maupun jasa tanpa dibatasi oleh lokasi fisik maupun batas-batas tradisional organisasi.
3.)    Ekosistem bisnis adalah istilah lain dari jaringan intraindependen yang dilengkapi secara leluasa oleh pemasok, distributor, perusahaan alih daya, perusahaan layanan transportasi dan pabrikan teknologi 
8.  Menggunakan Sistem Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif: Permasalahan di Bidang Manajemen
Kesuksesan penggunaan sistem informasi dalam mencapai keunggulan kompetitif adalah tantangan yang membutuhkan koordinasi yang teliti dibidang teknologi, informai dan manajemen kegunaannya adalah  sebagai berikut:
a.  Menopang keunggulan kompetitif
b. Menggandeng TI untuk pencapaian tujuan bisnis dalam daftar pemeriksaan manajemen. Dengan menjalankan analisis sistem strategis
c.  Mengelola transisi strategis

Danau Tanralili ( Surga Di Kaki Gunung Bawakaraeng)

Sumb er: Dokum entasi Pribadi M e nd e ngar kata Gunung Bawakara e ng s e kilas akan t e rlintas angan t e ntang k e tinggian dan huta...