Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu perubahan tingkat kesejahteraan
secara terukur dan alami. Perubahan tingkat kesejahteraan di tentukan oleh
dimensi dari definisi ekonomi, sosial, politik, atau hokum. Perubahan alami
ditentukan oleh siapa yang berperan dalam perubahan itu (utomo, 2015 dalam
wrihatnolo, 2006). Teori pembangunan lahir dan menjadi trent
baru sejak berakhirnya Perang Dunia ke II. Kemudian dalam perkembangannya Teori
Pembangunan menjadi sangat beragam jenisnya. Itu bisa diruntut ke belakang,
dengan melihat sejarah pembangunan dari negara-negara di berbagai belahan dunia
ini. Dalam kenyataannya, tidak ada suatu negara yang benar-benar otonom dan
sepenuhnya mandiri karena semua negara saling tergantung satu sama lain dan
bergantung pada sistem di mana semua negara turut ambil bagian di dalamnya
(Sulistiowati:2008)
Strategis pembangunan yang dilakukan masyarakat desa dalam menghadapi
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), meliputi strategi pembangunan UKM dan koperasi,
pertanian dan perikanan, pendidikan tinggi, industri pariwisata, agrowisata,
dan agrobisnis yang merupakan factor penentu lajunya tingkat pertumbuhan
ekonomi desa. Pedesaan
harus memiliki intensifikasi dalam melakukan pemberdayaan dan alternative dalam
memberikan kesejahteraan . Program Industrialisasi desa hadapi MEA harus
menciptakan transformasi kesejahteraan sehingga pemanfaatan sumberdaya lokal
dengan basis pengelolaan oleh masyarakat dan desa menjadi alternatif dari
masalah yang ada (Ruslan:2014). Namun
menurut Wallerstein, pada prinsipnya dalam teori sistem dunia hanya ada tiga
strategi pembangunan, yaitu: (a) strategi memanfaatkan kesempatan, ini merupakan
strategi klasik, yang melibatkan tindakan agresif negara untuk
mentransformasikan struktur keunggulan komparatif dengan tujuan mendapatkan
pasar eksternal; (b) strategi promosi dengan mengundang didasarkan pada
keunggulan komparatif yang ada, seperti tingkat upah yang rendah dan
keterbukaan umum; (c) strategi kemandirian yang berorientasi ke dalam, namun
dalam konteks sistem dunia sekarang ini, strategi ini paling mustahil mencapai
keberhasilan, menurut pemikiran pembangunan sistem dunia (Sulistiowati:2006).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar