Theory
Reasoned Action pertama kali dicetuskan oleh Ajzen pada tahun 1980. Teori ini
disusun menggunakan asumsi dasar bahwa manusia berperilaku dengan cara yang
sadar dan mempertimbangkan segala informasi yang tersedia. Dalam TRA ini, Ajzen
menyatakan bahwa niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku menentukan akan
dilakukan atau tidak dilakukannya perilaku tersebut. Lebih lanjut, Ajzen
mengemukakan bahwa niat melakukan atau tidak melakukan perilaku tertentu dipengaruhi
oleh dua penentu dasar, yang pertama berhubungan dengan sikap dan yang lain
berhubungan dengan pengaruh sosial yaitu norma subjektif (Rendezvous, 2012).
Theory
of Reasoned Action (TRA) atau Behavioral Intention. Theory dari Ajzen dan
Fishbelin masih relatif baru, dan kurang banyak digunakan dan kurang banyak
dikenal. Model ini menggunakan pendekatan kognitif, dan didasari ide bahwa
“humans are reasonable animals who, in deciding what action to make, system
atically process and utilize the information available to them”. Theory of
Reasoned Action (TRA) merupakan teori perilaku manusia secara umum : aslinya
teori ini dipergunakan di dalam berbagai macam perilaku manusia, khususnya yang
berkaitan dengan permasalahan social-psikologis, kemudian makin bertambah
digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang berkaitan dengan perilaku
kesehatan. Teori ini menghubungkan keyakinan (beliefs), sikap (attitude),
kehendak/intense (intention),
dan perilaku (behavior).
Untuk mengetahui apa yang akan dilakukan seseorang, cara terbaik untuk
meramalkannya adalah mengetahui intensi orang tersebut.
Theory
of Reasoned Action (TRA) Intensi ditentukan oleh sikap dan norma subyektif.
Komponen pertama mengacu pada sikap terhadap perilaku. Sikap ini merupakan
hasil pertimbangan untung dan rugi dari perilaku tersebut (outcome of the
behavior). Disamping itu juga dipertimbangkan pentingnya
konsekuensi-konsekuensi yang akan terjadi bagi individu (evaluation regarding
the outcome). Komponen kedua mencerminkan dampak dari norma-norma
subyektif. Norma sosial mengacu pada keyakinan seseorang terhadap bagaimana dan
apa yang dipikirkan orang-orang yang dianggapnya penting (referent person)
dan motivasi seseorang untuk mengikuti pikiran tersebut. Contoh : orang tua
mempunyai harapan tentang keikut sertaan dalam program ini imunisasi bagi
anak-anaknya. Mereka mungkin percaya bahwa imunisasi melindungi
serangan-serangan penyakit (keuntungan), tetapi juga menyebabkan rasa sakit
atau tidak enak badan dan juga mahal (kerugian). Orang tua akan mempertimbangkan
mana yang lebih penting antara perlindungan kesehatan atau tangisan, mungkin
anak panas dan mengeluarkan uang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar