Teori
psikodinamik adalah teori yang menjelaskan tentang perkembangan kepribadian.
Unsur-unsurnya adalah aspek-aspek internal manusia seperti emosi, motivasi, dan
aspek internal lainnya. Asumsi teori ini adalah kepribadian berkembang ketika
terjadi konflik-konflik dari aspek-aspek psikologi, yang umumnya terjadi sejak
masa bayi. Pada masing-masing tahap, individu mengalami konflik internal yang
harus diselesaikan sebelum memasuki tahap berikutnya. Teori ini banyak
dipengaruhi oleh Sigmud Freud dan Erick Erikson. Sigmud Freud berfokus pada masalah alam bawah sadar,
sebagai salah satu aspek kepribadian manusia. Freud menyebutkan bahwa
kepribadian manusia memiliki tiga struktur penting, yaitu id, ego, dan
superego. Id berisi segala sesuatu yang secara psikologis telah ada sejak
manusia lahir, termasuk insting-insting. Id merupakan tempat berkumpulnya
energi psikis dan menyediakan seluruh daya untuk menggerakkan kedua struktur
kepribadian lainnya. Ego adalah struktur kepribadian yang berkaitan dengan
realita dan membuat keputusan-keputusan rasional. Sedangkan superego adalah
memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah, sehingga ia dapat bertindak
sesuai dengan norma-norma moral yang diakui masyarakat. Kemudian tiga komponen
kepribadian ini berkembang melahui tahap-tahap perkembangan psikoseksual dan
setiap tahap perkembangan tersebut individu mengalami kenikamatan pada satu
bagian tubuh lebih daripada bagian tubuh lainnya.
Erick
Erikson adalah salah satu seorang teoritis ternama dalam bidang perkembangan
rentang kehidupan. Salah satu sumbangannya yang terbesar dalam psikologi
perkembangan adalah psikososial. Istilah “psikososial” berarti bahwa
tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai mati dibentuk oleh
pengaruh-pengaruh social yang berinteraksi dengan suatu organisme yang menjadi
matang secara fisik dan psikologis. Masing-masing tahap memiliki tugas
perkembangan yang khas, dan mengharuskan individu menghadapi dan menyelesaikan
krisis. Untuk setiap krisis, selalu ada pemecahan yang positif dan
negative, pemecahan yang positif akan menghasilkan kesehatan jiwa, sedangkan
pemecahan yang negative akan membentuk penyesuaian yang buruk (Isma, 2013). Maka dari itu sumbangsi Sigmud Freud dan Erick Erikson dapat
disimpulkan bahwa banyaknya kaitan teori psikodinamik terhadap penyajian audit
judgement oleh auditor dalam faktor nonteknis. Dimana ketika auditor mengalami
konflik internal maka akan berpengaruh terhadap psikologi auditor dan potensi
salah kaprah auditor dalam memberikan audit judgement semakin besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar