A.
Pengertian Rentang Manajemen
Bila kegiatan-kegiatan dibagi dan didepartementalisasikan, manajer perlu
untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan itu untuk mencapai tujuan. Kemampuan
manajer untuk melakukan koordinasi secara efektif sebagian besar tergantung
pada jumlah bawahan yang melapor kepadanya, yang dikenal sebagai “ rentang
manajemen ” atau “ rentang kendali ”. Rentang manajemen atau
rentang kendali adalah kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara
efektif yang sebagian besar tergantung jumlah bawahan yang melapor kepadanya. Prinsip
rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan
secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan yang terlalu banyak kurang baik,
demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga kurang baik. Istilah-istilah lain rentang manajemen mencakap span of control atau Span
of authority atau Span of attention atau span of supervision.
Hubungan rentang manajemen dan koordinasi:
”Semakin besar jumlah rentang, semakin sulit untuk mengoordinasi kegiatan-kegiatan
bawahan secara efektif.” Adapun, Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah
bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Pengertian rentang manajemen dapat bermacam-macam ada yang mengatakan span
of control, span of authority, span of attention atau span of supervision, Berapa
sebenaranya bawahan seorang manajer agar manajer dapat melaksanakan tugasnya
dengan efektif dan efisien. Disini belum ada ketentuan yang pasti berapa
seharusnya bawahan yang ada dalam tanggung jawabnya. Bawahan yang terlalu
banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga
kurang baik. Ada dua alasan mengapa penentuan rentang yang baik dan tepat. *9
Pertama rentang manajemen memperngaruhi penggunaan efisien dari manajer dan
pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka. Kedua, adanya hubungan antara
rentang manajemen dengan struktur organisasi, dimana semakin sempit rentang
manajemen struktur organisasi akan berbentuk “tall” sedang rentang manajemen
yang melebar akan membentuk struktur organisasi “flat” yang berarti tingkatan
manajemen semakin sedikit.
Oleh karena itu, Untuk memilih suatu rentang
manajemen, manajer harus mempertimbangkan hubungan manajer dengan bawahan dalam
dua kelompok dua atau lebih, juga memeperhatikan hubungan satu dengan satu
secara langsung dengan bawahan. Secara matematik V.A. Graicunas menetapkan
rumus matematikan untuk menghitung jumlah hubungan yang akan dilakukan, yaitu :
R= n (2n1+ n 1)
Dimana R = Jumlah hubungan
n = Jumlah bawahan
B.
Alasan
Penentu Rentang Manajemen Yang Tepat
1.
Retang
manajemen mempengaruhi penggunaan efisien dari manajer dan pelaksanaan kerja
efektif dari bawahan mereka. Terlalu melebarnya rentang berarti manajer harus
mengendalikan jumlah bawahan yang besar sehingga menyebabkan tidak efisien.
Sebaliknya jika rentang terlalu sempit dapat menyebabkan manajer tidak
digunakan sepenuhnya.
2.
Ada
hubungan antara rentang manajemen di seluruh organisasi dan struktur
organisasi.
Semakin sempit rentang manajemen, struktur organisasi akan berbebtuk ”tall” dengan banyak tingkat pengawasan di antara manajemen puncak dan tingkat paling rendah. Sedangkan rentang manajemen yang melebar akan menghasilkan struktur yang berbentuk ”flat” yang berarti tingkat manajemen semakin sedikit dan akan mempengaruhi efektifitas manajer di semua tingkatan.
Semakin sempit rentang manajemen, struktur organisasi akan berbebtuk ”tall” dengan banyak tingkat pengawasan di antara manajemen puncak dan tingkat paling rendah. Sedangkan rentang manajemen yang melebar akan menghasilkan struktur yang berbentuk ”flat” yang berarti tingkat manajemen semakin sedikit dan akan mempengaruhi efektifitas manajer di semua tingkatan.
C.
Rentang Manajemen dan
Tingkatan Organisasional
Hubungan antara rentang
manajemen dan tingkatan organisasional digambarkan dalam gambar 7.1. Suatu
organisasi (secara teoritik) dengan 32 tenaga operatif ditunjukkan dalam tiga
struktur rentang manajemen, dimana setiap struktur memerlukan jumlah manajer
yang berbeda. Dalam kenyataannya, adalah tidak biasa mempunyai rentang
manajemen yang sama pada setiap tingkatan dalam mana setiap struktur
diorganisasikan. Pada struktur A, seorang manajer mengawasi secara langsung keseluruhan 32
bawahan, yang menghasilkan rentang manajemen yang sangat lebar dan struktur
organisasi yang datar (flat). Struktur B menunjukkan rentang manajemen yang
lebih sempit dan struktur organisasi yang lebih tinggi. Pada struktur C, dengan
rentang manajemen hanya 4, ada 11 manajemen dengan tiga tingkatan, yang membuat
rentang manajemen dangat sempit dan struktur organisasi sangat tinggi.
D.
Rentang Manajemen Lebar
Versus Sempit
Umumnya, Organisasi dengan meningkatnya jumlah karyawan
mempunyai tiga pilihan yakni rentang manajemen naik; hirarki tingkatan manajemen naik; atau kombinasi keduanya. Adapun, Pertimbangan ekonomis sebagai hal terpenting dalam
penentuan rentang manajemen adalah : Semakin lebar rentang
manajemen maka biaya untuk manajer menurun dan biaya untuk aktivitas
operasional meningkat dan sebaliknya. Dan Semakin sempit rentang manajemen maka biaya untuk
manajer meningkat dan biaya untuk aktivitas operasional menurun. Berikut ini merupakan penjelasan atas rentang manajemen lebar dan rentang
manajemen sempit:
1.
Rentang Manajemen Yang Melebar Alasan digunakan: Tingkatan hirarki yang semakin
tinggi cenderung mengurangi kecepatan waktu penyebaran informasi dari atas ke
bawah. Lebih banyak jumlah tingkatan yang dilalui informasi, lebih besar
kemungkinan penyimpangan atau distorsi. Penambahan tingkatan menajemen memakan biaya, karena memerlukan penambahan gaji meterial. Penggunaan sumber daya manajer secara efisien.
2.
Rentang Manajemen Yang Menyempit Alasan digunkan: pada umumnya moral dan
produktifitas karyawan akan meningkat dalam organisasi-organisasi kecil
daripada dalam organisasi-organisasi besar. Penggunaan rentang manajemen
terlalu melebar berarti manajer tidak akan dapat menjalankan fungsi-fungsi
dengan efektif dan mencurahkan perhatiannya kepada seluruh bawahan secara
perseorangan. Koordinasi dan kooperasi berkembang baik, karena setiap individu mengelola fungsi
sendiri dan dengan bantuan minimum dari atasan.
Beberapa realita yang dihadapi adalah :
1.
Realitas Bisnis. Ini tidak hanya mempertimbangan nilai ekonomi dasar seperti yang baru saja
kita bahas, tetapi juga hal-hal lain seperti bagaimana tersebarnya operasional
organisasi. Semakin tersebar suatu organisasi (dalam hal fungsi atau operasi),
maka kebutuhan akan manajer tingkat menengah dan manajer tingkat yang lebih
rendah kemungkinan akan diperlukan lebih banyak lagi.
2.
Realitas Manajemen. Sistem organisasi
manajemen juga akan mempengaruhi jenis rentang yang diperlukan. Sebagai contoh,
dalam organisasi dimana bawahan diizinkan banyak kemerdekaan, rentang yang
lebih luas mungkin diperlukan. Bawahan akan membuat lebih banyak
keputusan menurut mereka sendiri. Hal seperti itu terjadi pula, dalam
organisasi dengan program perencanaan yang efektif, bawahan akan lebih sadar
akan tanggung jawab mereka dan kemungkinan akan membutuhkan pengawasan kurang.
3.
Realitas Manusia. Kepribadian dan
kemampuan para manajer dan bawahan juga akan mempengaruhi rentang yang dipilih.
Beberapa manajer mungkin ingin mengawasi (atau lebih mampu mengawasi) bawahan
mereka lebih dekat daripada yang lain, dalam hal rentang yang mereka sukai akan
cenderung sempit. Bawahan yang terlatih dan sangat mam pu (ahli) biasanya tidak
begitu suka diawasi terlalu ketat. Manajer dengan bawahan seperti itu akan
memerlukan rentang yang lebih luas.
E.
Faktor
- Faktor yang mempengaruhi Rentang Manajemen
Pada dasarnya faktor-faktor
pengaruh yang dipertimbangkan adalah:
1.
Kesamaan
fungsi-fungsi Semakin sejenis fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh
kelompok kerja, rentangan semakin melebar.
2.
Kedekatan
geografis Semakin dekat kelompok kerja ditempatkan, secara
fisik, rentangan semakin melebar.
3.
Tingkat
pengawasan langsung yang dibutuhkan Semakin sedikit pengawasan
lengsung dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
4.
Tingkat
koordinasi pengawasan yang dibutuhkan Semakin
berkurang koordinasi yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
5.
Perencanaan
yang dibutuhkan manajer. Semakin sedikit perencanaan yang dibutuhkan,
rentangan semakin melebar.
6.
Bantuan
organisasional yang tersedia bagi pengawas. Lebih
banyak bantuan yang diterima pengawas dalam fungsi-fungsi seperti penarikan,
latihan, dan pengawasan mutu, rentangan semakin melebar.
Faktor lain yang dipakai untuk menentukan rentang manajemen dan dijadikan sebagai
pedoman yang mencakup beberapa faktor yang berhubungan dengan situasi, bawahan
dan atasan, yang secara ringkas dapat ditunjukkan berikut ini :
1.
Faktor-faktor yang
berhubungan dengan situasi. Rentang manajemen dapat relatif melebar bila :
a.
Pekerjaan bersifat
rutin
b.
Operasi-operasi stabil
c.
Pekerjaan bawahan
sejenis
d.
Bawahan dapat bekerja
tidak tergantung satu dengan yang lain
e.
Prosedur-prosedur dan
metoda-metoda dibuat secara baik dan telah diformalisasikan.
f.
Pekerjaan tidak
membutuhkan tingkat pengawasan yang tinggi.
2.
Faktor-faktor yang
berhubungan dengan bawahan. Rentang manajemen dapat relatif melebar apabila :
a.
Bawahan adalah terlatih
baik untuk pekerjaan tertentu.
b.
Bawahan lebih senang
bekerja tanpa pengawasan ketat.
3.
Faktor-faktor yang
berhubungan dengan atasan. Rentang manajemen dapat relatif melebar apabila :
a.
Manajer adalah terlatih
baik dan berkemampuan tinggi.
b.
Manajer menerima
bantuan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengawasannya.
c.
Manajer tidak mempunyai
kegiatan-kegiatan tambahan selama pengawasan dilaksanakan.
d. Manajer lebih menyukai gaya pengawasan yang lepas dari pada ketat.
Kepustakaan
Handayaningrat, Soewarno. 1985. Pengantar Studi
Ilmu Administrasi dan Managemen. Cetakan Keenam. PT Gunung Agung. Jakarta.
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Edisi Kedua.
Cetakan Kedelapanbelas. BPFE-Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Manajemen: Dasar,
Pengertian, dan Masalah. Edisi Revisi. Cetakan Keenam. Bumi Aksara. Jakarta
Mukhyi, Muhammad Abdul dan Imam Hadi Saputro,
Pengantar Manajemen Umum. Depok : Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar