1.
Bagaimana
kharakteristik pola konsumsi masyarakat urban(perkotaan) dan rural
(perdesaan) dan apakah factor-faktor yang mendasari perbedaan tersebut serta
pengaruhnya terhadap kondisi pertumbuhan ekonomi suatu wilayah? Jawaban : Konsumen Indonesia yang tinggal di perkotaan dan perdesaan mengeluarkan
uang lebih besar untuk membeli bukan makanan dibandingkan makanan. Persentase
pengeluaran konsumen di perkotaan untuk membeli bukan makanan lebih besar
dibandingkan konsumen di pedesaan. Namun sebaliknya, persentase pengeluaran
konsumen di perkotaan untuk membeli makanan jauh lebih kecil dibandingkan
konsumen di pedesaan. Konsumen di pedesaan sedikit kurang sejahtera
dibandingkan konsumen di perkotaan karena sebagian besar pengeluaran konsumen
di pedesaan dialokasikan untuk membeli kebutuhan pokok yaitu makanan.
Faktor-faktor yang mendasari perbedaan tersebut adalah pendapatan dan perilaku
masyarakat urban (lifestyle). Masyarakat perkotaan mayoritas mempunyai
pendapatan lebih besar dibandingkan dengan masyarakat pedeksaan. Lalu pengaruh
gaya hidup perkotaan yang hedonisme, menyebabkan masyarakat kota lebih
konsumtif dibanding pedesaan. Pengaruh kondisi pertumbuhan ekonomi di perkotaan
lebih baik dibandingkan di pedesaan, karena perputaran uang yang lebih cepat
dan globalisasi ekonomi lebih terasa pengaruhnya terhadap penduduk perkotaan.
2.
Faktor-faktor apa saja
yang mendasari penciptaan nilai suatu produk ? Bagaimana upaya seorang pemasar
untuk menilai suatu produk? Jawaban : Faktor-faktor yang mendasari penciptaan nilai suatu
produk, adalah : Biaya-biaya daur hidup (life cycle costs), yaitu harga yang dibayarkan,
biaya-biaya akuisisi, biaya-biaya penggunaan, biaya-biaya pemeliharaan,
biaya-biaya kepemilikan, dan biaya-biaya pembuangan.; Kinerja harga (price performance); Benefit pelanggan (perceifed benefits); Benefit emosional (emotional benefits) dan Biaya transaksi (transaction cost). Upaya seorang pemasar untuk menilai suatu produk adalah dengan
melihat keunggulan diferensiasi dari suatu produk itu sendiri. Dengan
menggunakan keunggulan diferensiasi dari suatu produk maka perusahaan dapat
menghasilkan nilai produk yang lebih tinggi dibandingkan nilai produk yang
ditawarkan pesaing.
3.
Bagaimana pola product
life cycle suatu produk dan bagaimana pola hubungannya dengan index profit
suatu produk serta apa upaya seorang pemasar membaca kinerja profitabilitas
tsb? Jawaban : Pola Product Life Cycle adalah Tahap Perkenalan (Introduction), Tahap Pertumbuhan (Growth), Tahap Kedewasaan (Maturity) dan Tahap Kemunduran (Decline). Pola index profit suatu produk berhubungan dengan pola product life cycle
suatu produk. Saat tahap perkenalan, Profitable Index (PI) memasuki nilai
negatif. Saat tahap pertumbuhan, nilai PI mulai meningkat. Saat tahap kedewasaan,
nilai PI mencapai pada puncaknya. Dan pada tahap kemunduran, nilai PI juga
turut menurun. Agar pemasar dapar memahami bagaimana kinerja profitabilitas, maka si
pemasar harus mengetahui putaran hidup produk itu, sehingga berguna untuk
melihat profitability index dan mengukur profit produk saat ini dan yang akan
datang.
4.
Bagaimana seorang
pemasar untuk mengukur market share produknya? Bagaimana strateginya untuk
meningkatkan market share tersebut? Jawaban : Cara mengukurnya
dengan melihat sales-nya dengan rumus: Volume (unit) =
permintaan pasar (unit) x pangsa pasar Atau melalui
perhitungan rumus lain: Mit = Sit / ∑St Dimana : Mit = Pangsa pasar perusahaan dalam waktu t yang digambarkan
dalam bentuk persentase. Sit = Penjualan perusahaan i dalam waktu t (dalam unit atau
revenue), ∑St = Jumlah seluruh penjualan dalam waktu t (dalam unit atau
revenue). Strategi untuk meningkatkan market share adalah Strategi Promosi, Strategi Produk, Strategi Harga, Strategi Saluran Distribusi dan Strategi Service
5.
Bagaimana seorang
pemasar mengetahui kondisi penetrasi pasar dari produknya? Serta apakah peran
bagian R & D dalam aktifitas tersebut? Jawaban : Seorang pemasar
mengetahui kondisi penetrasi pasar dari produknya melalui perhitungan market
share index (MSI), yang akan berguna untuk menentukan wilayah-wilayah mana saja
dari operasi perusahaan yang membutuhkan penyesuaian guna meningkatkan
penetrasi pasar. Market Share Index (MSI) berhubungan erat dengan pangsa pasar
dan memberikan informasi lebih spesifik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan-keputusan pembelian pelanggan dalam suatu pangsa pasar. Rumus Market
Share Index adalah: MSI = Pa x Pp x Bi x A x Ppur Peran bagian R & D dalam aktivitas penetrasi pasar adalah dengan
meluncurkan produk yang inovatif sebelum pesaing masuk pasar. Peran R&D
akan menggantikan strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan pasar
kepada strategi pengembangan produk. Dengan pengembangan produk yang inovatif
dan future oriented akan menjadi aset perusahaan untuk mempertahankan usahanya
dan sebagai jaminan keuntungan jangka panjang perusahaan.
6.
Bagaimana pendapat
Peter Drucker tentang hakekat bisnis? Serta bagimana pendapat Robert Kaplan
dalam mengukur kinerja pemasaran suatu produk? Jawaban : Hakekat bisnis menurut pendapat Peter Drucker adalah suatu usaha untuk
menciptakan suatu customer dan kegiatan marketing dan inovasi merupakan dua hal
yang menyebabkan terjadinya outcome yang direncanakan. Konsep pengukuran
kinerja pemasaran menurut pendapat Robert Kaplan adalah dengan melibatkan
seluruh aspek internal perusahaan dan melihat keseimbangan antara kinerja
keuangan dengan kinerja non keuangan yang dikenal dengan metode balanced
scorecard.
7.
Faktor-faktor apa saja
yang menjadi penentu persaingan dalam suatu industry serta apa saja yang
menjadi hambatan masuk dan keluar kedalam suatu industry? Jawaban : Faktor-faktor penentu dalam persaingan suatu industri adalah : Pesaing industri, Pendatang baru potensial, Produk-produk pengganti, Pembeli dan Pemasok. Faktor- faktor yang menjadi hambatan masuk dan keluar ke dalam suatu
industri, yaitu penguasaan teknologi, kekuatan modal untuk investasi, dan
penguasaan pasar.
8.
Bagaimana Kapferer
memandang suatu model merek serta dimensi apa saja yang harus dikelola untuk
mempengaruhi citra suatu merek pada pelanggan? Jawaban : Kapferer menyampaikan satu model merek yang membuka wawasan. Ia
menyatakan bahwa identitas sebagian besar merek bisa disajikan dalam enam
dimensi. Setiap dimensi harus dikelola untuk mempengaruhi citra merek pada
pelanggan. Keenam dimensi tersebut adalah:
- Fisik, yaitu penampilan merek dalam hal nama, warna-warna, logo, dan kemasan yang dipilih.
- Refleksi, yaitu citra konsumen sasaran seperti tercermin dalam komunikasi merek, misalnya Coca-cola merefleksikan kaum muda dalam iklannya walaupun pasar sebenarnya jauh lebih besar.
- Keterkaitan, hal ini merujuk pada bagaiman merek mencari hubungan dengan konsumen. Merek berpengalaman seperti Virgin memosisikan dirinya sebagai sahabar konsumen. Merek aspirasional seperti Louis Vuitron mengundang konsumen untuk bergabung dengan klub eksklusif.
- Kepribadian, yang dimaksud adalah karakter merek, misalnya kepribadian IBM adalah profesional yang serius sementara Apple adalah muda dan kreatif.
- Kultur, yaitu latar belakang dan nilai-nilai merek, contohnya Mercedes menggambarkan nilai-nilai Jerman dan Nike menonjolkan sifat-sifat individualisme.
- Citra diri, yaitu bagaimana pelanggan melihat dirinya sendiri dalam hubungannya dengan merek. Contohnya, seseorang yang membeli dari Body Shop akan melihat dirinya memiliki perhatian pada lingkungan dengan memilih merek ini.
9.
Bagaimana kita mengukur
kinerja pemasaran suatu produk melalui internet marketing atau E-marketing
serta bagaimana cara kita untuk mendongkrak kinerja pemasaran E-commerce kita? Jawaban : Mengukur kinerja pemasaran suatu produk melalui internet marketing dapat
dilihat dari beberapa nilai perhitungan, misalnya:
- Berapa banyak orang yang diharapkan bisa melihat iklan (Impression = Jumlah orang yang melihat x Berapa kali melihatnya)
- Jumlah rata-rata berapa seringnya sebuah individu menerima iklan untuk mengukur seberapa besar sebuah iklan terkonsentrasi di suatu populasi penduduk (Average Frequency = Impression / Reach)
- Reach atau Net Reach = jumlah orang yang menerima iklan untuk mengukur penyebaran iklan di masyarakat.
- Frequency Response Function = hubungan yang diharapkan antara hasil keluaran iklan (biasanya dalam satuan jumlah yang terjual atau rupiah) dan frekuensi iklan.
- Effective Reach = Jumlah berapa banyak orang atau persentase orang yang mengerti makna iklan setelah melihat iklan sebanyak frekuensi efektif atau lebih. Effective Frequency = berapa kali iklan harus ditayangkan kepada seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan makna yang diinginkan.
- Share of Voice = iklan merek yang dinilai (dalam jumlah atau rupiah) dibagi total iklan di pasar.
- Pageviews = berapa banyak halaman web dilihat untuk menentukan popularitas website. Hits = jumlah data (file) yang diminta oleh pelanggan.
- Click per Impression, cost per Click = Biaya iklan dibagi dengan jumlah click yang terjadi untuk mengukur efektivitas harga dari iklan, cost per Order = Biaya iklan dibagi dengan jumlah pesanan yang terjadi.
- Visits: Jumlah berapa kali web diminta untuk pertama kalinya yang bertujuan untuk mengukur public traffic di website.
- Visitors: Jumlah pengunjung web pada suatu kurun waktu tertentu untuk menentukan jangkauan iklan.
- Abandonment Rate: Jumlah persentase dalam shopping carts yang dibatalkan. Adapun Cara kita untuk mendongkrak kinerja pemasaran E-commerce adalah dengan memperhatikan kualitas dari suatu informasi, kualitas sistem, kualitas layanan, dan daya tarik.
10.
Bagaimana anda
menjelaskan agar iklan produk kita mendongkrak kinerja pemasaran tanpa
memberikan informasi yang berlebih-lebihan (deceptive)? Jawab : Agar iklan produk kita mendongkrak kinerja pemasaran tanpa memberikan
informasi yang berlebih-lebihan (deceptive), maka kita sebagai produsen harus
memahami bagaimana konsumen mengolah informasi. Pengetahuan ini penting bagi
produsen agar ia bisa merancang proses komunikasi yang efektif bagi konsumen. Engel, Blackwell, & Miniard (1995) mengutip pendapat William McGuire
yang menyatakan bahwa ada lima tahap pengolahan informasi (The
Information-Processing Model):
- Pemaparan (Exposure): pemaparan stimulus, yang menyebabkan konsumen menyadari stimulus tersebut melalui pancaindranya. Pemaparan adalah kegiatan yang dilakukan oleh para pemasar untuk menyampaikan stimulus kepada konsumen. Konsumen yang merasakan stimulus yang datang ke salah satu pancainderanya disebut sensasi. Sensasi adalah respon langsung dan cepat dari panca indera terhadap stimulus yang datang (berupa iklan, kemasan, atau merek)
- Perhatian (Attention): kapasitas pengolahan yang dialokasikan konsumen terhadap stimulus yang masuk. Karena konsumen memiliki keterbatasan sumber daya kognitif untuk mengolah semua informasi, maka konsumen menyeleksi stimulus atau informasi mana yang akan diproses lebih lanjut (perceptual selection), yang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu :
Faktor pribadi (motivasi & kebutuhan konsumen) dan faktor stimulus
(ukuran, warna, intensitas, kontras, posisi, petunjuk, gerakan, kebauran,
isolasi, stimulus, pemberi kesan menarik, perubahan gambar yang cepat)
- Pemahaman (Comprehension): interpretasi terhadap makna stimulus, adalah usaha konsumen untuk mengartikan/menginterpretasikan stimulus. Konsumen cenderung mengelompokkan stimulus berdasarkan figure and ground, grouping, dan closure.
- Penerimaan (Acceptance): dampak persuasif stimulus kepada konsumen. Setelah konsumen melihat stimulus, memperhatikan dan memahami suatu stimulus, maka sampailah pada suatu kesimpulan mengenai stimulus atau obyek, atau yang disebut persepsi konsumen atau citra/images produk.
- Retensi (Retention): pengalihan makna stimulus dan persuasi ke ingatan jangka panjang (long-term memory). Informasi yang disimpan adalah interpretasi konsumen terhadap stimulus yang diterima. Retrieval adalah proses memanggil kembali atau mengingat informasi yang sudah disimpan untuk dipakai sebagai pertimbangan. Salah satu tujuan iklan adalah mengingat informasi dari memorinya, dapat memakai musik atau lagu (jingles)
11.
Bagaimana seharusnya
strategi financial seorang pemasar untuk meningkatkan kinerja pemasaran
produknya melalui program iklan? Jawaban : Strategi financial seorang pemasar untuk
meningkatkan kinerja pemasaran produknya melalui program iklan melalui strategi
meningkatkan respon konsumen, dengan cara komunikasi pemasaran memegang peranan
utama terhadap kepedulian dan pemahaman konsumen sehingga jika dengan program
iklan melalui media yang salah, tingkat pencapaian targetnya akan rendah. Oleh
karena itu, perusahaan mengembangkan strategi komunikasi pemasaran yang lebih
efekfif akan meringankan biaya iklan dengan membuat iklan yang langsung
mencapai target sasarannya.
12.
Bagaimana anda
menjelaskan kepada manajemen perusahan untuk memilih strategi peningkatan
pangsa pasar atau peningkatan profit serta apakah pemilihan alternative
tersebut juga dipengaruhi oleh posisi daur hidup suatu produk? Jawab : strategi yang dipilih adalah peningkatan profit perusahaan, kepada
manajemen perusahaan, akan dijelaskan bahwa mengingat tujuan utama dari
pemegang saham dalam menginvestasikan uangnya adalah keuntungan. Karena
pemegang saham mempertimbangkan imbalan dari modal yang mereka keluarkan,
dimana tercermin pada tingkat keuntungan yang dihasilkan, bukan pangsa pasar
perusahaan. Pemilihan alternatif tersebut pasti dipengaruhi oleh daur hidup
suatu produk, maka saat produk itu berada ditingkat pertumbuhan, penjualan
harus dimaksimalkan sehingga mendapatkan profit yang tinggi.
13.
Apakah syarat atau
kondisi suatu produk bisa dipasarkan secara bundling dan sebutkan contoh produk
yang sering anda gunakan dalam kesehariaan? Jawaban : Syarat atau kondisi suatu produk bisa dipasarkan secara bundling dan akan
memiliki tingkat keberhasilan tinggi apabila : Biaya produksi rendah; Pangsa pasar cukup besar; Konsumen berminat karena ada unsur penyederhanaan dalam proses pembelian
produk dan dapat mengambil manfaat dari pembelian produk; Rata-rata marginal cost rendah; Customer acquisition cost tinggi dan memiliki volume penjualan dan tingkat keuntungan yang
tinggi. Contoh : Program microsoft office suite sebagai aplikasi komputer, Program
bundling pisau cukur dan foam gel merek gillette, Program bundling shampoo dan
styling gel merek clear.
14.
Faktor apa saja yang
mempengaruhi elastisitas harga suatu produk dan bagaimana cara mengukurnya? Jawaban : Faktor yang mempengaruhi elastisitas harga adalah perubahan harga itu sendiri
dan kuantitas permintaan atas suatu produk. Cara mengukurnya adalah perubahan
kuantitas permintaan (%) dibagi perubahan harga (%).
15.
Apa saja yang menjadi
tantangan saluran distribusi yang harus diperhatikan oleh seorang pemasar bila
ingin melancarkan kinerja pemasaran produknya? Jawaban : Tantangan pada saluran distribusi yang harus diperhatikan adalah :
a.
Think innovately about
channels. Pemasar harus membuat inovasi mengenai rute-rutenya ke pasar. Saluran
tidaklah terlalu menggugah selera masalah gudang dan transportasi. Teknologi
berubah sehingga saluran sekarang sudah matang untuk menerima inovasi.
b.
Designing the
experience. Pemasaran memiliki peluang besar untuk membedakan diri melalui
distribusi. Model-model saluran distibusi berubah menurut kebutuhan para
perantara untuk menambahkan value, dan menguraikan customer experience.
c.
Multichannel fusion.
Pemasaran harus mendesain saluran distibusinya tidak bergantung pada pihak
lain. Solusi multichannel menciptakan pilihan dan kenyamanan konsumen,
tetapi akan lebih baik jika didesain agar bisa dikendalikan bersama-sama.
d.
Embrance new business
models. Pemasar harus melakukan inovasi secara strategis. Bagaimana cara bisnis
menghasilkan uang dapat secara signifikan diinovasi demi menjangkau pasar dan
dampak finansial, seperti model “built to order” yang dimiliki Dell, langkah
customization (berdasarkan pesanan) dengan modal kerja negatif.
e.
Go beyond the website.
Pemasaran harus merangkul teknologi-teknologi saluran distribusi dalam langkah
inovasinya. Format digital telah mulai sering diekploitasi, dan lebih banyak
hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan customer experience.
16.
Apakah customer loyalty
–kesetiaan pelanggan berkorelasi dengan kinerja keuntungan suatu perusahaan dan
bagaimana strategy suatu perusahaan mengelola kesetiaan pelanggannya? Jawaban : Customer Loyalty berkorelasi dengan kinerja keuntungan suatu perusahaan.
Strategi suatu perusahaan mengelola kesetiaan pelanggannya adalah dengan
mengukur tingkat komitmen pelanggan. Ada beberapa cara untuk mengukur komitmen
secara psikologis terhadap satu brand atau perusahaan, tetapi satu bentuk
rekomendasi merupakan level yang tertinggi dari pelanggan terhadap perusahaan.
Adapun komponen untuk mengukur loyalitas pelanggan dengan memperhatikan komponen
kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, dan rekomendasi pelanggan. Rumus: Customer Loyalty Index (CLI) = Customer Satisfaction x Customer Retension x
Customer Recommendation
17.
Bagaimana suatu
perusahaan bisa mengukur kinerja kemajuannya dan factor-faktor utama apa saja
yang menjadi perhatian penerapannya dalam perusahaan? Jawaban : Untuk mengukur kemajuan perusahaan, manajemen perlu menyiapkan sistem
yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai tujuan yang ingin
dicapainya. Salah satunya adalah menggunakan pendekatan balanced scorecard.
Balanced scorecard merupakan seperangkat model yang bertujuan untuk
mengidentifikasi apa saja yang menentukan kemampuan bisnis jangka panjang untuk
menghasilkan profit. Menurut Kaplan dan Norton, kebanyakan bisnis perlu
memiliki empat faktor perspektif yang menjadi perhatian perusahaan, yaitu
perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif internal bisnis, dan
perspektif inovasi dan pembelajaran.
18.
Faktor apa saja yang
menjadi prinsip perencanaan ditingkat perusahaan dan bagaimana implementasinya? Jawaban : Pada awalnya perencanaan di tingkat perusahaan tidak secara langsung
menghasilkan nilai bagi pemegang saham, namun ada faktor utama yang
menjadi sangat mahal dan menyerap proporsi yang penting dari nilai pemegang
saham. Pada prinsipnya memakai tiga cara, yaitu:
a.
Mengendalikan perubahan
organisasi, implementasi dalam perusahaan akan mengombinasikan mekanisme formal
dan informal untuk mengendalikan prioritas-prioritas organisasi, yaitu: Proses perencanaan strategis, Proses pengalokasian produksi, Kompensansi dan pengukuran kinerja serta Menciptakan rasa terhadap tujuan
b.
Mengatur pengendali
nilai bersama, implementasi pada kemampuan perusahaan dalam membagi sumber daya
dan mentransfer kemampuan dari satu unit bisnis ke unit bisnis lainnya.
Perusahaan dapat menambahkan nilainya dengan mengatur sumber dayanya kepada
unit-unit bisnisnya.
c.
Mengatur portofolio
bisnis, implementasinya dengan membentuk penciptaan nilai potensial dengan cara
mengalokasikan sumber dayanya kepada unit bisnis. Ada beberapa aturan dalam
mengatur portofolio bisnis, yaitu: Berinvestasilah pada strategi yang
meningkatkan nilai pemegang saham, Mendorong manajer untuk melihat kesempatan
baru untuk berkembang., Biayai akuisisi yang menghasilkan nilai dan aliansi
yang strategis dan Divestasi bisnis yang tidak menghasilkan nilai bagi pemegang
saham.
19.
Faktor apa saja yang
menjadi keunggulan kompetitif suatu perusahaan dan bagaimana
mengimplementasikannya? Jawaban : Faktor yang menjadi keunggulan kompetitif suatu
perusahaan adalah:
a.
Keunggulan diferensiasi
pasar, implementasinya melalui peningkatan kualitas produk, peningkatan
kualitas pelayanan, dan peningkatan brand image.
b.
Intensitas persaingan
pasar, implementasinya melalui perhitungan biaya per unit, biaya transaksi, dan
pengeluaran dalam pemasaran.
c.
Akses pasar,
implementasinya melalui pemahaman mengenai pangsa pasar, penghargaan merek, dan
saluran distribusi yang tepat.
20.
Bagaimana sebuah
perusahaan mengukur kinerja pemasarannya? Serta bagaimana pengaruhnya pada
kinerja profitabilitas perusahaan? Jawaban : Perusahaan mengukur kinerja pemasaran berdasarkan:
a.
Marketing Performance
Metrics dilihat dari market metric berdasarkan ketidakpuasan pelanggan dan
financial metric berdasarkan angka penjualan.
b.
Process Market Metrics
dilihat dari kesadaran pelanggan, daya tarik, uji coba produk, dan kepuasan
serta ketidakpuasan pelanggan, bersama dengan persepsi terhadap kualitas
produk, kualitas pelayanan, dan nilai-nilai pelanggan
c.
End-Result Market Metrics
mencakup pembagian pangsa pasar, retensi/kerentanan pelanggan, dan penerimaan
yang diperoleh dari setiap pelanggan.
Pengaruhnya pada
kinerja profitabilitas perusahaan adalah rencana pemasaran yang baik merupakan
langkah awal dalam mencapai keberhasilan pasar. Rencana pemasaran harus
berhasil diimplementasikan dengan baik. Rencana tindak yang terperinci,
kemenangan dalam rencana pemasaran atau tim kepemilikan, rencana kompensasi,
berdasarkan performa dan keterlibatan manajemen tingkat atas, memberikan kontribusi
pada rasa kepemilikan rencana pemasaran dan memberikan kemungkinan yang lebih
besar bagi keberhasilan implementasi yang berujung pada profitabilitas
perusahaan.
21.
Apakah manfaat suatu
perusahaan mengelola Brand awarenss dan bagaimana suatu perusahaan mengukur
Brand awareness produknya? Jawaban : Manfaat perusahaan mengelola brand awareness adalah
sebagai kekuatan perusahaan untuk menghadirkan merek di otak konsumen. Cara
perusahaan mengukur brand awareness produknya adalah menggunakan kuesioner
empat dimensi, yang terdiri atas Top of Mind, Brand Recall, Brand
Recognition, dan Unaware Brand.
22.
Bagaimana struktur
persaingan produk terigu di Indonesia? Bagaimana strategi anda bila ingin
memasuki pasar tepung terigu atau subtitusinya? Jawaban : Struktur persaingan produk terigu di Indonesia telah berkembang dari
monopoli menjadi oligopoli seiring dengan perkembangan dinamika ekonomi
nasional. Strategi bila ingin memasuki pasar tepung terigu atau subtitusinya
adalah yang pertama menganalisa kesadaran merek, yang bertujuan untuk
mengidentifikasi merek tepung terigu yang dikenal oleh konsumen. Yang kedua
dengan menganalisis ekuitas mereknya, yaitu untuk mengetahui persepsi, kesan,
citra terhadap merek tepung terigu.
23.
Adakah korelasi suatu
merek yang mendapatkan popularitas atau predikat TOP BRAND dengan kinerja
pemasarannya berikan contoh suatu produk yang anda kenal? Jawaban : Suatu merek yang mendapatkan popularitas atau predikat TOP BRAND tidak
berkorelasi secara langsung dengan kinerja pemasaran. Contoh produk yang saya
kenal, yaitu Indocafe, karena berdasarkan survey, yang mengenal Indocafe lebih
sedikit, namun yang mengkonsumsinya lebih banyak dibandingkan dengan
kompetitornya. Sehingga membuat merek yang lebih ternama belum tentu sesuai
dengan mayoritas konsumsi masyarakat.
24.
Bagaimana popularitas
merek produk teh dalam negeri dibandingkan dengan produk multinasional?
Bagaimana strategi produk dalam negeri tsb menghadapi persaingan dengan produk
multinasional? Apakah pertimbangan nasionalisme masih berlaku dalam konsumsi
suatu produk? Jawaban : Popularitas merek produk teh dalam negeri
dibandingkan dengan produk multinasional masih dapat dirasakan oleh masyarakat
setempat. Namun popularitas tersebut semakin tertutupi oleh merek multinasional
seperti Sosro. Ini disebabkan kinerja pemasaran produk multinasional lebih
dapat cepat ditanggapi oleh konsumen. Penyampaian promosi dan distribusi yang
tepat menjadi gerbang utama dalam kesuskesan dalam mempopulerkan merek
produknya. Strategi produk dalam negeri menghadapi persaingan dengan produk
multinasional, adalah dengan memahami keinginan konsumen, menggunakan media
promosi yang tepat, dan menguasai saluran sitribusi yang tepat. Pertimbangan nasionalisme masih berlaku dalam konsumsi suatu produk
bergantung pada individu konsumen itu sendiri. Namun apabila kualitas produk
nasional masih dibawah produk multinasional dan harga yang tidak bersaing, maka
masyarakat dapat berpikir secara akal sehat. Kondisi ini diperparah jika tidak
ada dukungan dari pemerintah daerah, yang menjadi awal pendorong usaha dalam
negeri.
Kepustakaan
Prima, Renaldo. Buku Biru/Merah. Master of
Management and Business Agricultural University. (Institut Pertanian Bogor-IPB), Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar