Selasa, 14 Februari 2017

Tanya Jawab Buku Biru/Merah



1.      Bagaimana kharakteristik pola konsumsi masyarakat urban(perkotaan)  dan rural (perdesaan) dan apakah factor-faktor yang mendasari perbedaan tersebut serta pengaruhnya terhadap kondisi pertumbuhan ekonomi suatu wilayah? Jawaban : Konsumen Indonesia yang tinggal di perkotaan dan perdesaan mengeluarkan uang lebih besar untuk membeli bukan makanan dibandingkan makanan. Persentase pengeluaran konsumen di perkotaan untuk membeli bukan makanan lebih besar dibandingkan konsumen di pedesaan. Namun sebaliknya, persentase pengeluaran konsumen di perkotaan untuk membeli makanan jauh lebih kecil dibandingkan konsumen di pedesaan. Konsumen di pedesaan sedikit kurang sejahtera dibandingkan konsumen di perkotaan karena sebagian besar pengeluaran konsumen di pedesaan dialokasikan untuk membeli kebutuhan pokok yaitu makanan. Faktor-faktor yang mendasari perbedaan tersebut adalah pendapatan dan perilaku masyarakat urban (lifestyle). Masyarakat perkotaan mayoritas mempunyai pendapatan lebih besar dibandingkan dengan masyarakat pedeksaan. Lalu pengaruh gaya hidup perkotaan yang hedonisme, menyebabkan masyarakat kota lebih konsumtif dibanding pedesaan. Pengaruh kondisi pertumbuhan ekonomi di perkotaan lebih baik dibandingkan di pedesaan, karena perputaran uang yang lebih cepat dan globalisasi ekonomi lebih terasa pengaruhnya terhadap penduduk perkotaan.
2.      Faktor-faktor apa saja yang mendasari penciptaan nilai suatu produk ? Bagaimana upaya seorang pemasar untuk menilai suatu produk? Jawaban : Faktor-faktor yang mendasari penciptaan nilai suatu produk, adalah : Biaya-biaya daur hidup (life cycle costs), yaitu harga yang dibayarkan, biaya-biaya akuisisi, biaya-biaya penggunaan, biaya-biaya pemeliharaan, biaya-biaya kepemilikan, dan biaya-biaya pembuangan.; Kinerja harga (price performance); Benefit pelanggan (perceifed benefits); Benefit emosional (emotional benefits) dan Biaya transaksi (transaction cost). Upaya seorang pemasar untuk menilai suatu produk adalah dengan melihat  keunggulan diferensiasi dari suatu produk itu sendiri. Dengan menggunakan keunggulan diferensiasi dari suatu produk maka perusahaan dapat menghasilkan nilai produk yang lebih tinggi dibandingkan nilai produk yang ditawarkan pesaing.
3.      Bagaimana pola product life cycle suatu produk dan bagaimana pola hubungannya dengan index profit suatu produk serta apa upaya seorang pemasar membaca kinerja profitabilitas tsb? Jawaban : Pola Product Life Cycle adalah Tahap Perkenalan (Introduction), Tahap Pertumbuhan (Growth), Tahap Kedewasaan (Maturity) dan Tahap Kemunduran (Decline). Pola index profit suatu produk berhubungan dengan pola product life cycle suatu produk. Saat tahap perkenalan, Profitable Index (PI) memasuki nilai negatif. Saat tahap pertumbuhan, nilai PI mulai meningkat. Saat tahap kedewasaan, nilai PI mencapai pada puncaknya. Dan pada tahap kemunduran, nilai PI juga turut menurun. Agar pemasar dapar memahami bagaimana kinerja profitabilitas, maka si pemasar harus mengetahui putaran hidup produk itu, sehingga berguna untuk melihat profitability index dan mengukur profit produk saat ini dan yang akan datang.
4.      Bagaimana seorang pemasar untuk mengukur market share produknya? Bagaimana strateginya untuk meningkatkan market share tersebut? Jawaban : Cara mengukurnya dengan melihat sales-nya dengan rumus: Volume (unit) = permintaan pasar (unit) x pangsa pasar Atau melalui perhitungan rumus lain: Mit = Sit / ∑St Dimana : Mit = Pangsa pasar perusahaan dalam waktu t yang digambarkan dalam bentuk persentase. Sit = Penjualan perusahaan i dalam waktu t (dalam unit atau revenue), ∑St = Jumlah seluruh penjualan dalam waktu t (dalam unit atau revenue). Strategi untuk meningkatkan market share adalah Strategi Promosi, Strategi Produk, Strategi Harga, Strategi Saluran Distribusi dan Strategi Service
5.      Bagaimana seorang pemasar mengetahui kondisi penetrasi pasar dari produknya? Serta apakah peran bagian R & D dalam aktifitas tersebut? Jawaban : Seorang pemasar mengetahui kondisi penetrasi pasar dari produknya melalui perhitungan market share index (MSI), yang akan berguna untuk menentukan wilayah-wilayah mana saja dari operasi perusahaan yang membutuhkan penyesuaian guna meningkatkan penetrasi pasar. Market Share Index (MSI) berhubungan erat dengan pangsa pasar dan memberikan informasi lebih spesifik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan-keputusan pembelian pelanggan dalam suatu pangsa pasar. Rumus Market Share Index adalah: MSI = Pa x Pp x Bi x A x Ppur Peran bagian R & D dalam aktivitas penetrasi pasar adalah dengan meluncurkan produk yang inovatif sebelum pesaing masuk pasar. Peran R&D akan menggantikan strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan pasar kepada strategi pengembangan produk. Dengan pengembangan produk yang inovatif dan future oriented akan menjadi aset perusahaan untuk mempertahankan usahanya dan sebagai jaminan keuntungan jangka panjang perusahaan.
6.      Bagaimana pendapat Peter Drucker tentang hakekat bisnis? Serta bagimana pendapat Robert Kaplan dalam mengukur kinerja pemasaran suatu produk? Jawaban : Hakekat bisnis menurut pendapat Peter Drucker adalah suatu usaha untuk menciptakan suatu customer dan kegiatan marketing dan inovasi merupakan dua hal yang menyebabkan terjadinya outcome yang direncanakan. Konsep pengukuran kinerja pemasaran menurut pendapat Robert Kaplan adalah dengan melibatkan seluruh aspek internal perusahaan dan melihat keseimbangan antara kinerja keuangan dengan kinerja non keuangan yang dikenal dengan metode balanced scorecard.
7.      Faktor-faktor apa saja yang menjadi penentu persaingan dalam suatu industry serta apa saja yang menjadi hambatan masuk dan keluar kedalam suatu industry? Jawaban : Faktor-faktor penentu dalam persaingan suatu industri adalah : Pesaing industri, Pendatang baru potensial, Produk-produk pengganti, Pembeli dan Pemasok. Faktor- faktor yang menjadi hambatan masuk dan keluar ke dalam suatu industri, yaitu penguasaan teknologi, kekuatan modal untuk investasi, dan penguasaan pasar.
8.      Bagaimana Kapferer memandang suatu model merek serta dimensi apa saja yang harus dikelola untuk mempengaruhi citra suatu merek pada pelanggan? Jawaban : Kapferer menyampaikan satu model merek yang membuka wawasan. Ia menyatakan bahwa identitas sebagian besar merek bisa disajikan dalam enam dimensi. Setiap dimensi harus dikelola untuk mempengaruhi citra merek pada pelanggan. Keenam dimensi tersebut adalah:
  1. Fisik, yaitu penampilan merek dalam hal nama, warna-warna, logo, dan kemasan yang dipilih.
  2. Refleksi, yaitu citra konsumen sasaran seperti tercermin dalam komunikasi merek, misalnya Coca-cola merefleksikan kaum muda dalam iklannya walaupun pasar sebenarnya jauh lebih besar.
  3. Keterkaitan, hal ini merujuk pada bagaiman merek mencari hubungan dengan konsumen. Merek berpengalaman seperti Virgin memosisikan dirinya sebagai sahabar konsumen. Merek aspirasional seperti Louis Vuitron mengundang konsumen untuk bergabung dengan klub eksklusif.
  4. Kepribadian, yang dimaksud adalah karakter merek, misalnya kepribadian IBM adalah profesional yang serius sementara Apple adalah muda dan kreatif.
  5. Kultur, yaitu latar belakang dan nilai-nilai merek, contohnya Mercedes menggambarkan nilai-nilai Jerman dan Nike menonjolkan sifat-sifat individualisme.
  6. Citra diri, yaitu bagaimana pelanggan melihat dirinya sendiri dalam hubungannya dengan merek. Contohnya, seseorang yang membeli dari Body Shop akan melihat dirinya memiliki perhatian pada lingkungan dengan memilih merek ini.
9.      Bagaimana kita mengukur kinerja pemasaran suatu produk melalui internet marketing atau E-marketing serta bagaimana cara kita untuk mendongkrak kinerja pemasaran E-commerce kita? Jawaban : Mengukur kinerja pemasaran suatu produk melalui internet marketing dapat dilihat dari beberapa nilai perhitungan, misalnya:
  1. Berapa banyak orang yang diharapkan bisa melihat iklan (Impression = Jumlah orang yang melihat x Berapa kali melihatnya)
  2. Jumlah rata-rata berapa seringnya sebuah individu menerima iklan untuk mengukur seberapa besar sebuah iklan terkonsentrasi di suatu populasi penduduk (Average Frequency = Impression / Reach)
  3. Reach atau Net Reach = jumlah orang yang menerima iklan untuk mengukur penyebaran iklan di masyarakat.
  4. Frequency Response Function = hubungan yang diharapkan antara hasil keluaran iklan (biasanya dalam satuan jumlah yang terjual atau rupiah) dan frekuensi iklan.
  5. Effective Reach = Jumlah berapa banyak orang atau persentase orang yang mengerti makna iklan setelah melihat iklan sebanyak frekuensi efektif atau lebih. Effective Frequency = berapa kali iklan harus ditayangkan kepada seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan makna yang diinginkan.
  6. Share of Voice = iklan merek yang dinilai (dalam jumlah atau rupiah) dibagi total iklan di pasar.
  7. Pageviews = berapa banyak halaman web dilihat untuk menentukan popularitas website. Hits = jumlah data (file) yang diminta oleh pelanggan.
  8. Click per Impression, cost per Click = Biaya iklan dibagi dengan jumlah click yang terjadi untuk mengukur efektivitas harga dari iklan, cost per Order = Biaya iklan dibagi dengan jumlah pesanan yang terjadi.
  9. Visits: Jumlah berapa kali web diminta untuk pertama kalinya yang bertujuan untuk mengukur public traffic di website.
  10. Visitors: Jumlah pengunjung web pada suatu kurun waktu tertentu untuk menentukan jangkauan iklan.
  11. Abandonment Rate: Jumlah persentase dalam shopping carts yang dibatalkan. Adapun Cara kita untuk mendongkrak kinerja pemasaran E-commerce adalah dengan memperhatikan kualitas dari suatu informasi, kualitas sistem, kualitas layanan, dan daya tarik.
10.  Bagaimana anda menjelaskan agar iklan produk kita mendongkrak kinerja pemasaran tanpa  memberikan informasi yang berlebih-lebihan (deceptive)? Jawab : Agar iklan produk kita mendongkrak kinerja pemasaran tanpa memberikan informasi yang berlebih-lebihan (deceptive), maka kita sebagai produsen harus memahami bagaimana konsumen mengolah informasi. Pengetahuan ini penting bagi produsen agar ia bisa merancang proses komunikasi yang efektif bagi konsumen. Engel, Blackwell, & Miniard (1995) mengutip pendapat William McGuire yang menyatakan bahwa ada lima tahap pengolahan informasi (The Information-Processing Model):
  1. Pemaparan (Exposure): pemaparan stimulus, yang menyebabkan konsumen menyadari stimulus tersebut melalui pancaindranya. Pemaparan adalah kegiatan yang dilakukan oleh para pemasar untuk menyampaikan stimulus kepada konsumen. Konsumen yang merasakan stimulus yang datang ke salah satu pancainderanya disebut sensasi. Sensasi adalah respon langsung dan cepat dari panca indera terhadap stimulus yang datang (berupa iklan, kemasan, atau merek)
  2. Perhatian (Attention): kapasitas pengolahan yang dialokasikan konsumen terhadap stimulus yang masuk. Karena konsumen memiliki keterbatasan sumber daya kognitif untuk mengolah semua informasi, maka konsumen menyeleksi stimulus atau informasi mana yang akan diproses lebih lanjut (perceptual selection), yang dipengaruhi oleh dua faktor yaitu :
Faktor pribadi (motivasi & kebutuhan konsumen) dan faktor stimulus (ukuran, warna, intensitas, kontras, posisi, petunjuk, gerakan, kebauran, isolasi, stimulus, pemberi kesan menarik, perubahan gambar yang cepat)
  1. Pemahaman (Comprehension): interpretasi terhadap makna stimulus, adalah usaha konsumen untuk mengartikan/menginterpretasikan stimulus. Konsumen  cenderung mengelompokkan stimulus berdasarkan figure and ground, grouping, dan closure.
  2. Penerimaan (Acceptance): dampak persuasif stimulus kepada konsumen. Setelah konsumen melihat stimulus, memperhatikan dan memahami suatu stimulus, maka sampailah pada suatu kesimpulan mengenai stimulus atau obyek, atau yang disebut persepsi konsumen atau citra/images produk.
  3. Retensi (Retention): pengalihan makna stimulus dan persuasi ke ingatan jangka panjang (long-term memory). Informasi yang disimpan adalah interpretasi konsumen terhadap stimulus yang diterima. Retrieval adalah proses memanggil kembali atau mengingat informasi yang sudah disimpan untuk dipakai sebagai pertimbangan. Salah satu tujuan iklan adalah mengingat informasi dari memorinya, dapat memakai musik atau lagu (jingles)
11.  Bagaimana seharusnya strategi financial seorang pemasar untuk meningkatkan kinerja pemasaran produknya melalui program iklan? Jawaban : Strategi financial seorang pemasar untuk meningkatkan kinerja pemasaran produknya melalui program iklan melalui strategi meningkatkan respon konsumen, dengan cara komunikasi pemasaran memegang peranan utama terhadap kepedulian dan pemahaman konsumen sehingga jika dengan program iklan melalui media yang salah, tingkat pencapaian targetnya akan rendah. Oleh karena itu, perusahaan mengembangkan strategi komunikasi pemasaran yang lebih efekfif akan meringankan biaya iklan dengan membuat iklan yang langsung mencapai target sasarannya.
12.  Bagaimana anda menjelaskan kepada manajemen perusahan untuk memilih strategi peningkatan pangsa pasar atau peningkatan profit serta apakah pemilihan alternative tersebut juga dipengaruhi oleh posisi daur hidup suatu produk? Jawab : strategi yang dipilih adalah peningkatan profit perusahaan, kepada manajemen perusahaan, akan dijelaskan bahwa mengingat tujuan utama dari pemegang saham dalam menginvestasikan uangnya adalah keuntungan. Karena pemegang saham mempertimbangkan imbalan dari modal yang mereka keluarkan, dimana tercermin pada tingkat keuntungan yang dihasilkan, bukan pangsa pasar perusahaan. Pemilihan alternatif tersebut pasti dipengaruhi oleh daur hidup suatu produk, maka saat produk itu berada ditingkat pertumbuhan, penjualan harus dimaksimalkan sehingga mendapatkan profit yang tinggi.
13.  Apakah syarat atau kondisi suatu produk bisa dipasarkan secara bundling dan sebutkan contoh produk yang sering anda gunakan dalam kesehariaan? Jawaban : Syarat atau kondisi suatu produk bisa dipasarkan secara bundling dan akan memiliki tingkat keberhasilan tinggi apabila : Biaya produksi rendah; Pangsa pasar cukup besar; Konsumen berminat karena ada unsur penyederhanaan dalam proses pembelian produk dan dapat mengambil manfaat dari pembelian produk; Rata-rata marginal cost rendah; Customer acquisition cost tinggi dan memiliki volume penjualan dan tingkat keuntungan yang tinggi. Contoh : Program microsoft office suite sebagai aplikasi komputer, Program bundling pisau cukur dan foam gel merek gillette, Program bundling shampoo dan styling gel merek clear.
14.  Faktor apa saja yang mempengaruhi elastisitas harga suatu produk dan bagaimana cara mengukurnya? Jawaban : Faktor yang mempengaruhi elastisitas harga adalah perubahan harga itu sendiri dan kuantitas permintaan atas suatu produk. Cara mengukurnya adalah perubahan kuantitas permintaan (%) dibagi perubahan harga (%).
15.  Apa saja yang menjadi tantangan saluran distribusi yang harus diperhatikan oleh seorang pemasar bila ingin melancarkan kinerja pemasaran produknya? Jawaban : Tantangan pada saluran distribusi yang harus diperhatikan adalah :
a.       Think innovately about channels. Pemasar harus membuat inovasi mengenai rute-rutenya ke pasar. Saluran tidaklah terlalu menggugah selera masalah gudang dan transportasi. Teknologi berubah sehingga saluran sekarang sudah matang untuk menerima inovasi.
b.      Designing the experience. Pemasaran memiliki peluang besar untuk membedakan diri melalui distribusi. Model-model saluran distibusi berubah menurut kebutuhan para perantara untuk menambahkan value, dan menguraikan customer experience.
c.       Multichannel fusion. Pemasaran harus mendesain saluran distibusinya tidak bergantung pada pihak lain. Solusi multichannel menciptakan pilihan dan kenyamanan  konsumen, tetapi akan lebih baik jika didesain agar bisa dikendalikan bersama-sama.
d.      Embrance new business models. Pemasar harus melakukan inovasi secara strategis. Bagaimana cara bisnis menghasilkan uang dapat secara signifikan diinovasi demi menjangkau pasar dan dampak finansial, seperti model “built to order” yang dimiliki Dell, langkah customization (berdasarkan pesanan) dengan modal kerja negatif.
e.       Go beyond the website. Pemasaran harus merangkul teknologi-teknologi saluran distribusi dalam langkah inovasinya. Format digital telah mulai sering diekploitasi, dan lebih banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan customer experience.
16.  Apakah customer loyalty –kesetiaan pelanggan berkorelasi dengan kinerja keuntungan suatu perusahaan dan bagaimana strategy suatu perusahaan mengelola kesetiaan pelanggannya? Jawaban : Customer Loyalty berkorelasi dengan kinerja keuntungan suatu perusahaan. Strategi suatu perusahaan mengelola kesetiaan pelanggannya adalah dengan mengukur tingkat komitmen pelanggan. Ada beberapa cara untuk mengukur komitmen secara psikologis terhadap satu brand atau perusahaan, tetapi satu bentuk rekomendasi merupakan level yang tertinggi dari pelanggan terhadap perusahaan. Adapun komponen untuk mengukur loyalitas pelanggan dengan memperhatikan komponen kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, dan rekomendasi pelanggan. Rumus: Customer Loyalty Index (CLI) = Customer Satisfaction x Customer Retension x Customer Recommendation
17.  Bagaimana suatu perusahaan bisa mengukur kinerja kemajuannya dan factor-faktor utama apa saja yang menjadi perhatian penerapannya dalam perusahaan? Jawaban : Untuk mengukur kemajuan perusahaan, manajemen perlu menyiapkan sistem yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai tujuan yang ingin dicapainya. Salah satunya adalah menggunakan pendekatan balanced scorecard. Balanced scorecard merupakan seperangkat model yang bertujuan untuk mengidentifikasi apa saja yang menentukan kemampuan bisnis jangka panjang untuk menghasilkan profit. Menurut Kaplan dan Norton, kebanyakan bisnis perlu memiliki empat faktor perspektif yang menjadi perhatian perusahaan, yaitu perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif internal bisnis, dan perspektif inovasi dan pembelajaran.
18.  Faktor apa saja yang menjadi prinsip perencanaan ditingkat perusahaan dan bagaimana implementasinya? Jawaban : Pada awalnya perencanaan di tingkat perusahaan tidak secara langsung menghasilkan nilai bagi  pemegang saham, namun ada faktor utama yang menjadi sangat mahal dan menyerap proporsi yang penting dari nilai pemegang saham. Pada prinsipnya memakai tiga cara, yaitu:
a.       Mengendalikan perubahan organisasi, implementasi dalam perusahaan akan mengombinasikan mekanisme formal dan informal untuk mengendalikan prioritas-prioritas organisasi, yaitu: Proses perencanaan strategis, Proses pengalokasian produksi, Kompensansi dan pengukuran kinerja serta Menciptakan rasa terhadap tujuan
b.      Mengatur pengendali nilai bersama, implementasi pada kemampuan perusahaan dalam membagi sumber daya dan mentransfer kemampuan dari satu unit bisnis ke unit bisnis lainnya. Perusahaan dapat menambahkan nilainya dengan mengatur sumber dayanya kepada unit-unit bisnisnya.
c.       Mengatur portofolio bisnis, implementasinya dengan membentuk penciptaan nilai potensial dengan cara mengalokasikan sumber dayanya kepada unit bisnis. Ada beberapa aturan dalam mengatur portofolio bisnis, yaitu: Berinvestasilah pada strategi yang meningkatkan nilai pemegang saham, Mendorong manajer untuk melihat kesempatan baru untuk berkembang., Biayai akuisisi yang menghasilkan nilai dan aliansi yang strategis dan Divestasi bisnis yang tidak menghasilkan nilai bagi pemegang saham.
19.  Faktor apa saja yang menjadi keunggulan kompetitif suatu perusahaan dan bagaimana mengimplementasikannya? Jawaban : Faktor yang menjadi keunggulan kompetitif suatu perusahaan adalah:
a.       Keunggulan diferensiasi pasar, implementasinya melalui peningkatan kualitas produk, peningkatan kualitas pelayanan, dan peningkatan brand image.
b.      Intensitas persaingan pasar, implementasinya melalui perhitungan biaya per unit, biaya transaksi, dan pengeluaran dalam pemasaran.
c.       Akses pasar, implementasinya melalui pemahaman mengenai pangsa pasar, penghargaan merek, dan saluran distribusi yang tepat.
20.  Bagaimana sebuah perusahaan mengukur kinerja pemasarannya? Serta bagaimana pengaruhnya pada kinerja profitabilitas perusahaan? Jawaban : Perusahaan mengukur kinerja pemasaran berdasarkan:
a.        Marketing Performance Metrics dilihat dari market metric berdasarkan ketidakpuasan pelanggan dan financial metric berdasarkan angka penjualan.
b.       Process Market Metrics dilihat dari kesadaran pelanggan, daya tarik, uji coba produk, dan kepuasan serta ketidakpuasan pelanggan, bersama dengan persepsi terhadap kualitas produk, kualitas pelayanan, dan nilai-nilai pelanggan
c.        End-Result Market Metrics mencakup pembagian pangsa pasar, retensi/kerentanan pelanggan, dan penerimaan yang diperoleh dari setiap pelanggan.
Pengaruhnya pada kinerja profitabilitas perusahaan adalah rencana pemasaran yang baik merupakan langkah awal dalam mencapai keberhasilan pasar. Rencana pemasaran harus berhasil diimplementasikan dengan baik. Rencana tindak yang terperinci, kemenangan dalam rencana pemasaran atau tim kepemilikan, rencana kompensasi, berdasarkan performa dan keterlibatan manajemen tingkat atas, memberikan kontribusi pada rasa kepemilikan rencana pemasaran dan memberikan kemungkinan yang lebih besar bagi keberhasilan implementasi yang berujung pada profitabilitas perusahaan.
21.  Apakah manfaat suatu perusahaan mengelola Brand awarenss dan bagaimana suatu perusahaan mengukur Brand awareness produknya? Jawaban : Manfaat perusahaan mengelola brand awareness adalah sebagai kekuatan perusahaan untuk menghadirkan merek di otak konsumen. Cara perusahaan mengukur brand awareness produknya adalah menggunakan kuesioner empat dimensi, yang terdiri atas Top of Mind, Brand Recall, Brand Recognition,  dan Unaware Brand.
22.  Bagaimana struktur persaingan produk terigu di Indonesia? Bagaimana strategi anda bila ingin memasuki pasar tepung terigu atau subtitusinya? Jawaban : Struktur persaingan produk terigu di Indonesia telah berkembang dari monopoli menjadi oligopoli seiring dengan perkembangan dinamika ekonomi nasional. Strategi bila ingin memasuki pasar tepung terigu atau subtitusinya adalah yang pertama menganalisa kesadaran merek, yang bertujuan untuk mengidentifikasi merek tepung terigu yang dikenal oleh konsumen. Yang kedua dengan menganalisis ekuitas mereknya, yaitu untuk mengetahui persepsi, kesan, citra terhadap merek tepung terigu.
23.  Adakah korelasi suatu merek yang mendapatkan popularitas atau predikat TOP BRAND dengan kinerja pemasarannya berikan contoh suatu produk yang anda kenal? Jawaban : Suatu merek yang mendapatkan popularitas atau predikat TOP BRAND tidak berkorelasi secara langsung dengan kinerja pemasaran. Contoh produk yang saya kenal, yaitu Indocafe, karena berdasarkan survey, yang mengenal Indocafe lebih sedikit, namun yang mengkonsumsinya lebih banyak dibandingkan dengan kompetitornya. Sehingga membuat merek yang lebih ternama belum tentu sesuai dengan mayoritas konsumsi masyarakat.
24.  Bagaimana popularitas merek produk teh dalam negeri dibandingkan dengan produk multinasional? Bagaimana strategi produk dalam negeri tsb menghadapi persaingan dengan produk multinasional? Apakah pertimbangan nasionalisme masih berlaku dalam konsumsi suatu produk? Jawaban : Popularitas merek produk teh dalam negeri dibandingkan dengan produk multinasional masih dapat dirasakan oleh masyarakat setempat. Namun popularitas tersebut semakin tertutupi oleh merek multinasional seperti Sosro. Ini disebabkan kinerja pemasaran produk multinasional lebih dapat cepat ditanggapi oleh konsumen. Penyampaian promosi dan distribusi yang tepat menjadi gerbang utama dalam kesuskesan dalam mempopulerkan merek produknya. Strategi produk dalam negeri menghadapi persaingan dengan produk multinasional, adalah dengan memahami keinginan konsumen, menggunakan media promosi yang tepat, dan menguasai saluran sitribusi yang tepat. Pertimbangan nasionalisme masih berlaku dalam konsumsi suatu produk bergantung pada individu konsumen itu sendiri. Namun apabila kualitas produk nasional masih dibawah produk multinasional dan harga yang tidak bersaing, maka masyarakat dapat berpikir secara akal sehat. Kondisi ini diperparah jika tidak ada dukungan dari pemerintah daerah, yang menjadi awal pendorong usaha dalam negeri.
Kepustakaan
Prima, Renaldo. Buku Biru/Merah. Master of  Management and Business Agricultural University. (Institut Pertanian Bogor-IPB), Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Danau Tanralili ( Surga Di Kaki Gunung Bawakaraeng)

Sumb er: Dokum entasi Pribadi M e nd e ngar kata Gunung Bawakara e ng s e kilas akan t e rlintas angan t e ntang k e tinggian dan huta...