Kamis, 09 Februari 2017

Analisis Common Size



A.                 Pengertian Common Size
Analisis common size disusun dengan jalan menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan rugi-laba dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Dalam laporan common size, seluruh akun dinyatakan dalam presentase dan tidak ditunjukkan jumlah moneternya. Dalam laporan keuangan common size (laporan yang berukuran sama) adalah karena total jumlah akun-akun dalam kelompok yang bersangkutan adalah 100%. Berikut ini beberapa definisi atas persentase common size oleh para ahli;
  1. Menurut Djarwanto (1999: 71), persentase per komponen adalah persentase dari masing-masing unsur aktiva terhadap total aktivanya, masing-masing unsur pasiva terhadap total pasivanya, dan masing-masing unsur laba-rugi terhadap jumlah penjualan netonya. Laporan yang demikian disebut common-size statement.
  2. Menurut Jusuf (2000: 75), common size analysis adalah menganalisis laporan keuangan untuk satu periode tertentu dengan cara membanding-bandingkan pos yang satu dengan pos lainnya. Perbandingan tersebut dilakukan dengan menggunakan persentase di mana salah satu pos ditetapkan patokan 100%.
Prosedur dalam analisis common size disebut sebagai analisis vertikal karena melakukan evaluasi akun dari atas ke bawah (atau dari bawah ke atas). Analisis laporan keuangan common size berguna dalam memahami pembentuk internal laporan keuangan. Laporan laba rugi common size dapat memberikan perspektif yang lebih baik untuk mengevaluasi upaya pemangkasan biaya. Pengecualian berlaku untuk pajak penghasilan yang terkait dengan laba sebelum pajak, bukan penjualan. Laporan keuangan common size juga berguna untuk perbandingan antar perusahaan  karena laporan keuangan perusahaan yang berbeda dibuat  dalam format common size.
B.                 Rumus Analisis Common Size:
Neraca: (item-item dalam Neraca  / Tot. Aktiva) x 100%
Rugi/Laba: (item -item dalam Lap. Rugi laba  / Tot. Penjualan) x 100%
            Laporan dengan prosentase per komponen menunjukan prosentase dari total aktiva yangtelah diinvestasikan dalam masing-masing jenis aktiva. Dengan mempelajari laporandengan prosentase ini dan memperbandingkan dengan rata-rata industri sebagaikeseluruhan dari perusahaan yang sejenis, akan dapat diketahui apakah investasi kitadalam suatu aktiva melebihi batas-batas yang umum berlaku (over investment) atau justrumasih terlalu kecil (under investment), dengan demikian untuk periode berikutnya kitadapat mengambil kebijaksanaan - kebijaksanaan yang perlu, agar investasi kita dalamsuatu aktiva tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar.Laporan dengan cara ini juga menunjukan distribusi daripada hutang dan modal, jadimenunjukan sumber-sumber darimana dana yang diinvestasikan pada aktiva tersebut.Study tentang ini akan menunjukan sumber mana yang merupakan sumber pokok pembelanjaan perusahaan., juga akan menunjukan seberapa jauh perusahaanmenggunakan kemampuannya untuk memperoleh kredit dari pihak luar, karena dari itu juga dapat diduga / diketahui berapa besarnya margin of safety yang dimiliki oleh para kreditur.
Prosentase per komponen yang terdapat pada neraca akan merupakan prosentase per komponen terhadap total aktiva, sehingga perbandingan secara horizontal dari tahun ketahunnya akan menunjukan trend daripada hubungan (trend of relationship), dan tidak menunjukan ada tidaknya perubahan secara absolut. Perubahan ini dapat dilihat kalaudikembalikan pada data absolutnya. Jadi perubahan dari tahun ke tahun tidak menunjukansecara pasti adanya perubahan dalam data absolut. Laporan dalam prosentase per komponen dalam hubungannya dengan laporan rugi-laba,menunjukan jumlah atau prosentase dari penjualan netto atau net sales yang diserap tiap -tiap individu biaya dan prosentase yang masih tersedia untuk income. Oleh karena ituCommon Size percentage analysis banyak digunakan oleh perusahaan dalamhubungannya dengan income statement, karena adanya hubungan yang erat antara penjualan, harga pokok dan biaya operasi, sedang untuk neraca tidak banyak digunakan.Dalam laporan prosentase per komponen (Common Size statement) semua komponenatau pos dihitung prosentasenya dari jumlah totalnya, tetapi untuk lebih meningkatkanatau menaikan mutu atau kwalitas data maka masing-masing pos atau komponen tersebuttidak hanya prosentase dari jumlah totalnya tetapi juga dihitung prosentase dari masing-masing komponen terhadap sub totalnya, misalnya komponen aktiva lancar dihubungkanatau ditentukan prosentasenya terhadap jumlah aktiva lancar, komponen hutang lancar terhadap jumlah hutang lancar dan sebagainya





Metode mengubah jumlah-jumlah rupiah dari masing-masing unsur laporan keuangan menjadi angka persen dari total, dilakukan sebagai berikut (Djarwanto, 1999: 71) :
  1. Nyatakan total aktiva, total pasiva (total utang plus modal sendiri), dan jumlah penjualan netto dengan 100%.
  2. Hitunglah rasio dari masing-masing unsur laporan keuangan dengan totalnya, dengan cara membagi jumlah rupiah masing-masing unsur laporan keuangan itu dengan totalnya.
C.                 Evaluasi Komponen Laporan Keuangan
1.      Persentase per Komponen dari Neraca
a.       Persentase per komponen dari neraca menunjukkan persentase dari masing-masing unsur aktiva dari total aktivanya dan persentase dari masing-masing unsur passiva dari total passivanya (Djarwanto, 1999: 74).
b.      Hasil perbandingan dalam persentase tersebut menunjukkan (Jusuf, 2000:79): 1). Peran dari masing-masing account terhadap total aktiva, 2). Peran dari masing-masing pos pembiayaan (utang atau modal sendiri) dalam membiayai aktiva, 3). Analisis ini juga memberikan indikasi mengenai karakteristik bisnis yang bersangkutan.
2.      Persentase per Komponen dari laporan laba-rugi
a.       Persentase per komponen dari laporan laba-rugi menunjukkan besarnya persentase masing-masing unsur laba-rugi dari nilai penjualan nettonya (Djarwanto, 1999: 78).
b.      Hasil perbandingan dalam persentase tersebut menurut (Djarwanto, 1999:78) menunjukkan bagian dari penjualan netto yang telah terserap oleh unsur-unsur seperti beban pokok penjualan, berbagai macam biaya usaha, biaya non operating, pajak perseroan, dan pendapatan bersih sebagai sisanya.

Kepustakaan
http://ddebussy.blogspot.com/2011/04/resum-2-analisis-common-size.html
Hery.2012. Analisis Laporan Keuangan. Bumi Aksara Jakarta
M. Hanafi, Mahduh, dkk. (2009). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Danau Tanralili ( Surga Di Kaki Gunung Bawakaraeng)

Sumb er: Dokum entasi Pribadi M e nd e ngar kata Gunung Bawakara e ng s e kilas akan t e rlintas angan t e ntang k e tinggian dan huta...