A.
Macam-macam
Qiro’at Al-Qur’an Ditinjau Dari
Para Qurra’
Qiraatul Qur’an
itu bermacam-macam. Jika di tinjau dari banyaknya para quro’ yang
mengajarkannya, ada tiga macam yaitu: qira’ah sab’ah, qira’ah asyrah dan qiraah
arba’ah asyarata.
1.
Qiraah sab’ah adalah qiraahnya
disandarkan kepada tujuh ahli qiraah yang termasyhur. Qiraah tersebut mulai
terkenal sejak abad II H. tujuh pakar qiraah tersebut ialah:
a. Nafi’ bin Abd Rahman ( wafat 169 H) di Madinah
b. Asyim bin Abi Najud Al-Asady (wafat 127 H) di Kuffah
c. Hamzah bin Habib At-Taymy (wafat 158 H) di Kuffah
d. Ibnu Amir Al yashhuby ( wafat 118 H) di Syam
e. Abdullah Ibnu Katsir ( wafat 130 H) di Makkah
f.
Abu Amer Ibnul
Ala ( wafat 154 H0 di Basrah
g. Abu Ali Al-Kisai ( wafat 189 H) di Kuffah
2.
Qiraah asyrah Qiraahnya didasarkan kepada sepuluh orang ahli qiraah yang
mengajarkannya. Menurut sebagian ulama’, pembatasan terhadap tujuh ahli qiraah
itu kutang tepat, karena ternyata mesih banyak ulama lain yang pandai memahami
qiraatil qur’an. Sepuluh pakar qiraah ini adalah qurra’ tujuh tadi di tambah:
a.
Abu ja’far
Yazid Ibnul Qa’qa Al-Qari (wafat 130 H) di Madinah
b. Abu Muhammad Ya’kub bin Ishaq Al- Hadhary ( wafat 205 H) di Basrah.
c. Abu Muhammad Khalaf bin Hisyam Al-A’masyy ( wafat 229 H )
3.
Qiraah arba’ah
asyarata Qiraahnya disandarkan kepada empat
belas ahli qiraah yang mengajarkannya, qurra’ itu adalah sepuluh qurra’ diatas
dittambah:
a. Hasan Al-Bashry ( wafat 110 H ) di Basrah
b. Ibnu Muhaish ( wafat 123 H )
c. Yahya Ibnul Mubarrak Al-Yazidy ( wafat 202 H ) di Baghdad
d. Abul Faraj Ibnul Ahmad Asy-Syambudzy ( wafat 388 H) di Baghdad.
B.
Profil Singkat Para Imam Qira’at
Berikut ini
adalah para imam Qira’atyang terkenal dalam sebutan Qira’atSab’ah dan Qiraat
‘Asyarah , serta Qira’atArba’ ‘Asyara :
1.
Nafi’al-Madani Nama lengkapnya adalah Abu Ruwaim Nafi’ bin Abdurrahman bin Abu
Nu’aim al-Laitsi, maula Ja’unah bin Syu’ub al-Laitsi. Berasal dari Isfahan.
Wafat di Madinah pada tahun 177 H. Ia mempelajari Qira’atdari Abu Ja’far Yazid
bin Qa’qa’, Abdurrahman bin Hurmuz, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin ‘Iyasy bin
Abi Rabi’ah al-Makhzumi; mereka semua menerima qiraat yang mereka ajarkan dari
Ubay bin Ka’ab dari Rasulullah. Murid-murid Imam Nafi’ banyak sekali, antara
lain : Imam Malik bin Anas, al-Lais bin Sa’ad, Abu ‘Amar ibn al-‘Alla’, ‘Isa
bin Wardan dan Sulaiman bin Jamaz. Perawi Qira’atImam Nafi’ yang terkenal ada
dua orang, yaitu Qaaluun (w. 220 H) dan Warasy (w.197 H).
2.
Ibn Kasir
al-Makki Nama lengkapnya adalah Abdullah ibn Kasir bin Umar bin Abdullah
bin Zada bin Fairuz bin Hurmuz al-Makki. Lahir di Makkah tahun 45 H. dan wafat
juga di Makkah tahun 120 H. Beliau mempelajari Qira’atdari Abu as-Sa’ib,
Abdullah bin Sa’ib al-Makhzumi, Mujahid bin Jabr al-Makki dan Diryas (maula Ibn
‘Abbas). Mereka semua masing-masing menerima dari Ubay bin Ka’ab, Zaid bin
Sabit dan Umar bin Khattab; ketiga Sahabat ini menerimanya langsung dari
Rasulullah SAW. Murid-murid Imam Ibn KAsir banyak
sekali, namun perawi qiraatnya yang terkenal ada dua orang, yaitu Bazzi (w. 250
H) dan Qunbul (w. 251 H).
3.
Abu’Amr
al-Basri Nama lengkapnya Zabban bin ‘Alla’
bin ‘Ammar bin ‘Aryan al-Mazani at-Tamimi al-Bashr. Ada yang mengatakan bahwa
namanya adalah Yahya. Beliau adalah imam Bashrah sekaligus ahli qiraat Bashrah.
Beliau lahir di Mekkah tahun 70 H, besar di Bashrah, kemudian bersama ayahnya
berangkat ke Makkah dan Madinah. Wafat di Kufah pada tahun 154 H. Beliau
belajar Qira’atdari Abu Ja’far, Syaibah bin Nasah, Nafi’ bin Abu Nu’aim,
Abdullah ibn Kasir, ‘Ashim bin Abu al-Nujud dan Abu al-‘aliyah. Abu al-‘Aliyah
menerimanya dari Umar bin Khattab, Ubay bin Ka’ab, Zaid bin Sabit dan Abdullah
bin Abbas. Keempat Sahabat ini menerima Qira’atlangsung dari Rasulullah SAW.
Murid beliau banyak sekali, yang terkenal adalah Yahya bin Mubarak bin Mughirah
al-Yazidi (w. 202 H.) Dari Yahya inilah kedua perawi qiraat Abu ‘Amr menerima
qiraatnya, yaitu al-Duuri (w. 246 H) dan al-Suusii (w. 261 H).
4.
Abdullah bin
‘Amir al-Syami Nama lengkapnya adalah Abdullah bin ‘Amir bin Yazid bin Tamim bin
Rabi’ah al-Yahshabi. Nama panggilannya adalah Abu ‘Amr, ia termasuk golongan
Tabi’in. Beliau adalah imam qiraat negeri Syam, lahir pada tahun 8 H, wafat
pada tahun 118 H di Damsyik. Ibn ‘Amir menerima Qira’atdari Mugirah bin Abu
Syihab, Abdullah bin Umar bin Mugirah al-Makhzumi dan Abu Darda’ dari Utsaman
bin Affan dari Rasulullah SAW. Di antara para muridnya yang menjadi perawi
qiraatnya yang terkenal adalah Hisyam (w. 145 H) dan Ibn Zakwaan (w. 242 H)
5.
‘Ashim al-Kufi Nama lengkapnya adalah ‘Ashim bin Abu al-Nujud. Ada yang mengatakan
bahwa nama ayahnya adalah Abdullah, sedang Abu al-Nujud adalah nama
panggilannya. Nama panggilan ‘Ashim sendiri adalah Abu Bakar, ia masih
tergolong Tabi’in. Beliau wafat pada tahun 127 H. Beliau menerima Qira’at dari
Abu Abdurrahman bin Abdullah al-Salami, Wazar bin Hubaisy al-Asadi dan Abu Umar
Saad bin Ilyas al-Syaibani. Mereka bertiga menerimanya dari Abdullah bin
Mas’ud. Abdullah bin Mas’ud menerimanya dari Rasulullah SAW. Di antara para
muridnya yang menjadi perawi qiraatnya yang terkenal adalah Syu’bah (w.193 H)
dan Hafs (w. 180H).
6.
Hamzah al-Kufi Nama lengkapnya adalah Hamzah bin Habib bin ‘Ammarah bin Ismail
al-Kufi. Beliau adalah imam qiraat di Kufah setelah Imam ‘Ashim. Lahir pada
tahun 80 H., wafat pada tahun 156 H di Halwan, suatu kota di Iraq. Beliau
belajar dan mengambil qiraat dari Abu Hamzah Hamran bin A’yun, Abu Ishaq ‘Amr
bin Abdullah al-Sabi’I, Muhammad bin Abdurrahman bin Abu Ya’la, Abu Muhammad
Talhah bin Mashraf al-Yamani dan Abu Abdullah Ja’far al-Shadiq bin Muhammad
al-Baqir bin Zainul ‘Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib serta Abdullah
bin Mas’ud dari Rasulullah SAW. Di antara para muridnya yang menjadi perawi
Qira’at-nya yang terkenal adalah Khalaf (w. 150 H) dan Khallad (w. 229 H).
7.
Al-Kisa’i
al-Kufi Nama lengkapnya adalah Ali bin Hamzah
bin Abdullah bin Usman al-Nahwi. Nama panggilannya Abul Hasan dan ia bergelar
Kisa’i karena ia mulai melakukan ihram di Kisaa’i. Beliau wafat pada tahun 189
H. Beliau mengambil Qira’atdari banyak ulama. Diantaranya adalah Hamzah bin
Habib al-Zayyat, Muhammad bin Abdurrahman bin Abu Laia, ‘Ashim bin Abun Nujud,
Abu Bakar bin’Ilyasy dan Ismail bin Ja’far yang menerimanya dari Syaibah bin
Nashah (guru Imam Nafi’ al-Madani), mereka semua mempunyai sanad yang
bersambung kepada Rasulullah SAW. Murid-murid Imam Kisaa’i yang dikenal sebagai
perawi yang dikenal sebagai perawi qira>’at-nya adalah al-Lais (w. 240 H)
dan Hafsh al-Duuri (w. 246 H). Untuk melengkapi jumlah Qira’atmenjadi
Qira’at‘Asyarah, maka ditambahkan imam-imam Qira’atberikut ini :
8.
Abu Ja’far
al-Madani Nama lengkapnya adalah Yazid bin Qa’qa’ al-Makhzumi al-Madani.
Nama panggilannya Abu Ja’far. Beliau salah seorang Imam Qiraat ‘Asyarah dan
termasuk golongan Tabi’in. Beliau wafat pada tahun 130 H.
Beliau mengambil qiraat dari maulanya, Abdullah bin ‘Iyasy bin Abi Rabi’ah, Abdullah bin Abbas dan Abu Hurairah, mereka bertiga menerimanya dari Ubay bin Ka’ab. Abu Hurairah dan Ibn Mas’ud mengambil qiraat dari Zaid bin Tsabit, dan mereka semua menerimanya dari Rasulullah SAW. Murid Imam Abu Ja’far yang terkenal menjadi perawi qiraatnya adalah Isa bin Wardaan (w. 160 H) dan Ibn Jammaz (w. 170 H).
Beliau mengambil qiraat dari maulanya, Abdullah bin ‘Iyasy bin Abi Rabi’ah, Abdullah bin Abbas dan Abu Hurairah, mereka bertiga menerimanya dari Ubay bin Ka’ab. Abu Hurairah dan Ibn Mas’ud mengambil qiraat dari Zaid bin Tsabit, dan mereka semua menerimanya dari Rasulullah SAW. Murid Imam Abu Ja’far yang terkenal menjadi perawi qiraatnya adalah Isa bin Wardaan (w. 160 H) dan Ibn Jammaz (w. 170 H).
9.
Ya’qub
al-Bashri Nama lengkapnya adalah Ya’qub bin Ishaq bin Zaid bin Abdullah bin
Abu Ishaq al-Hadrami al-Mishri. Nama panggilannya Muhammad. Beliau seorang imam
qiraat yang besar, banyak ilmu,shalih dan terpercaya. Beliau merupakan sesepuh
utama para ahli qiraat sesudah Abu ‘Amr bin al-‘Alla’. Beliau wafat pada bulan
Zul Hijjah tahun 205 H. Beliau mengambil qiraat dari Abdul Mundir Salam bin
Sulaiman al-Muzanni, Syihab bin Syarnafah, Abu Yahya Mahd bin Maimun dan Abul
Asyhab Ja’far bin Hibban al-‘Autar. Semua gurunya ini mempunyai sanad yang
bersambung kepada Abu Musa al-Asy’ari dari Rasulullah SAW. Murid sekaligus perawi dari qiraat Imam Ya’qub yang terkenal adalah
Ruwas (w. 238 H) dan Ruh (w. 235 H).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar