Senin, 12 Desember 2016

Cermin Dibalik Sang Nelayan



Sore itu kuhabiskan waktu senjaku dengan menatap indah terbenamnya sang surya. Lelah dan stress seketika itu juga sirna saat melihat kemilau sinarnya yang menusuk hingga ke pelupuk mata. Disaat bersamaan kulihat nampak dari kejauhan kapal nelayan sedang menuju kepesisiran pantai. Yah, sepertinya ikan hasil tangkapannya sudah cukup banyak sehingga kepulangannya lebih cepat sejam dari biasanya. Kuteruskan memandang sang mentari yang perlahan-lahan mulai tak menampakkan sebagian tubuhnya, kilauan  keemasan sinarnya yang indah mengingatkanku akan betapa indahnya ciptaanNya dan bersyukur atas nikmat kehidupanku saat ini. Sesekali kualihkan lagi pandanganku kepada kapal nelayan yang sedang menyeimbangkan posisinya, Nampak laut disekelilingnya tidak begitu bersahabat, terlihat ombak menggulung-gulung tak tentu arah disertai dengan derasnya tiupan angin laut yang tak bisa diajak untuk berkompromi.
Kupusatkan pandanganku kepada si pahlawan dalam keluarganya, terlihat ia dengan lantang melawan alam sembari memperlihatkan keperkasaannya dalam mengarungi ganasnya ombak disekelilingnya. Hampir setengah jam ku habiskan untuk menyaksikan perjuangan nelayan tadi dalam mencapai pesisir, sungguh suatu profesi yang sangat beresiko. Untunglah, nelayan itu dapat kembali di pesisir dengan selamat. Hari ini aku belajar sesuatu hal dari nelayan itu, aku belajar bahwa sekuat dan sebesar apapun hambatan yang ada didepan mata kita, akan tetap bisa kita lalui, kita hanya perlu berusaha-berusaha dan yakin. Selain itu, aku juga menyadari bahwa hidup itu seperti ibarat kita menaiki perahu, apabila kita tidak berbuat apa apa maka kita akan terbawa arus. entah itu arus ke arah kebaikan ataupun sebaliknya. maka dari itu lebih baik kita sendiri lah yang memegang kendali mau dibawa kemana kah kehidupan kita? tentunya diarahkan ke arah yang positif bukan?!! Seperti nelayan tadi, ia membawa dirinya pada tujuan untuk mencapai pesisir, meskipun arus laut terus membawa kapalnya tak tentu arah, berkat atas kendali nelayan pada kapalnya tadi sehingga tujuannyapun dapat tercapat. Jadi, kesimpulannya adalah, Hidupmu,,..Pilihanmu…! Mau memilih jadi apa kamu? Memilih kemana kamu? That’s all is your choice..! So, berbijaksanalah dalam memilih!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Danau Tanralili ( Surga Di Kaki Gunung Bawakaraeng)

Sumb er: Dokum entasi Pribadi M e nd e ngar kata Gunung Bawakara e ng s e kilas akan t e rlintas angan t e ntang k e tinggian dan huta...