Minggu, 04 Desember 2016

Mengomunikasikan Kelemahan Pengendalian Internal



Jika auditor memperoleh bukti tentang adanya kecurangan, ia secepatnya memberi tahu hal itu kepada manajemen. Ini perlu dikatakan, sekalipun kecurangan tersebut seakan-akan kecil. Pada tingkat manajemen yang mana kecurangan tersebut dilaporkan? Ini memerlukan kearifan professional judgment. Namun, sekurang-kurangnya satu jenjang diatas orang yang diduga terlibat dalam dugaan kecurangan. Juga tergantung pada kemungkinan kolusi (keterlibatan atasan) dan besarnya kecurangan. Jika kecurangan melibatkan senior management, komunikasi dengn TCWG juga diperlukan, lisan atau tertulis. Kelemahan yang signifikan dalam pengendalian internal didefinisikan sebagai suatu kelemahan atau gabungan dari beberapa kelemahan dalam pengendalian internal yang menurut pendapat auditor, cukup penting untuk mendapat perhatian manajemen dan TCWG. Dalam mengevaluasi pengendalian internal, jika faktor resiko yang kecil kemungkinannya menyebabkan salah saji material dalam laporan keuangan, faktor resiko tersebut dikeluarkan dari lingkup pemahaman auditor mengenai pengendalian internal. Kriteria untuk menentukan apakah kelemahan pengendalian internal adalah signifikan atau tidak, serupa dengan kriteria untuk segala bentuk resiko. Kearifan profesional digunakan untuk menilai kemungkinan terjadinya salah saji, dan besarnya potensi salah saji (jika terjadi). Jika salah saji memang terjadi, penilaian didasarkan pada salah saji yang sebenarnya terjadi.
Kelemahan pengendalian internal yang tidak serius atau kelemahan kecil mungkin diidentifikasi selama audit. Ini mungkin merupakan hasil wawancara dengan manajemen dan pegawai, pengamatan terhadap bekerjanya pengendalian internal, pelaksanaan prosedur audit selanjutnya, dan segala bentuk informasi yang diperoleh. Merupakan maslaah kearifan profesional untuk menentukan apakah kelemahan pengendalian internal sedemikian pentingnya untuk dilaporkan kepada manajemen dan TCWG. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan auditor dalam menilai berapa parahnya kelemahan pengendalian internal adalah sebagai berikut:
·         Dampak kelemahan itu pada salah saji material dalam laporan keuangan.
·         Kemungkinan kelemahan itu pada salah saji material dalam laporan keuangan di kemudian hari.
·         Kerentanan aset atau utang terhadap kerugian atau kecurangan.
·         Subjektivitas atau kompleksitas dalam menentukan angka estimasi, seperti nilai wajar (fair value)
·         Volume kegiatan yang sudah atau akan terjadi dalam saldo akun atau jenis transaksi yang terekspos oleh kelemahan pengendalian internal.
·         Pentingnya pengendalian intern dalam proses pelaporan keuangan.
·         Apa sebabnya dan berapa sering terjadinya penyimpangan/ exceptions karena kelemahan pengendalian internal.
·         Keterkaitan antara kelemahan pengendalian internal dengan kelemahan pengendalian internal lainnya.

Mendokumentasikan Kelemahan Pengendalian Internal
Tidak ada ketentuan khusus dalam ISAs mengenai bagaimana kelemahan pengendalian internal didokumentasikan. Luasnya dokumentasi merupakan keputusan ynag didasarkan kearifan profesional. Tabel dibawah ini menyajikan contoh dokumentasi yang tidak mengacu ke kertas kerja pendukung dan kertas kerja lain.
Apa Faktor Resiko atau Apa Asersi yang Dipengaruhi?
Jelaskan kelemahan dalam Pengendalian Internal
Apa Dampak Potensialnya terhadap Laporan Keuangan?
Kelemahan Signifikan?
Tanggapan audit
Manajemen belum mempertimbangkan, atau menilai, resiko terjadinya kecurangan.
Anggota tim manajemen memercayai satu sama lain, dan keberatan menerapkan kebijakan yang mahal, untuk menangani resiko kecurangan.
Manajemen dapat meniadakan (override) pengendalian dan sering memanipulasi laporan keuangan.
Ya.
Lihat prosedur tertentu berkenaan dengan journal entries, related parties, dan pengakuan pendapatan.
Penjualan dicatat dalam periode/ tahun buku yang salah.
Tidak ada pengendalian untuk mencegah hal ini dan kami menemukan dua kesalahan pisah batas (cut off) dalam uji rincian (tests of details) kami.
Pendapatan dapat disalah sajikan secara material dalam laporan keuangan.
Ya.
Lihat prosedur tambahan untuk proses pisah batas.
Pengawasan dan dokumentasi mengenai pembuatan estimasi akuntansi, sangat lemah.
Klien tidak membuat dokumen untuk mendukung estimasi akuntansi yang dibuat.
Mengingat besarnya angka estimasi, satu kesalahan bisa berdampak material terhadap laporan keuangan
Ya.
Dapatkan bukti untuk mendukung asumsi dan hitung kembali estimasi tersebut.

Butir Pertimbangan
Catat semua kelemahan pengendalian internal di satu tempat.
 Tentukan satu formulir audit untuk mencatat detail penting dari kelemahan pengendalian intern, setiap kali satu kelemahan ditemukan. Dengan demikian, setiap kelemahan pengendalian intern yang ditemukan, akan dicatat secara konsisten (karena format kertas kerjanya sama) dan di tempat yang sama. Jika catatan/ kertas kerja mengenai kelemahan pengendalian internal tersebar di seluruh file, ada kelemahan pengendalian internal yang terabaikan pada waktu auditor merangkum temuannya. Ini juga dapat mengakibatkan tanggapan audit yang tidak lengkap terhadap resiko yang ditemukan, serta komunikasi yang tidak lengkap kepada manajemen atau TCGW.
Jelaskan implikasinya.
Dalam mendokumentasikan kelemahan pengendalian internal, ambil waktu untuk menjelaskan implikasi kelemahan itu (pertanyaan bahasa inggris: “what could go wrong” atau apa yang bisa salah?) dan tanggapan audit yang disarankan.
Apa tindakan yang disarankan.
Memberikan rekomendasi kepada manajemen mengenai tindakan yang perlu diambilnya untuk mengoreksi kelemahan pengendalian intern yang ditemukan, bukanlah keharusan (yang ditetapkan ISA). Namun, rekomendasi bisa berguna bagi dalam mengambil manajemen tindakan perbaikan yang tepat. Dalam hal auditor akan memberikan rekomendasi kepada manajemen, dokumentasikan saran-saran perbaikan pada saat mencatat kelemahan pengendalian intern. Jika dilakukan kemudian hari, auditor membuang waktu untuk “mempelajari kembali” temuannya.

Pembahasan dengan Manajemen
Sebelum menerbitkan komunikasi tertulis, merupakan kebiasaan yang baik untuk membahas temuan audit secara lisan (dengan menyiapkan draf surat). Auditor bertemu dengan orang yang tepat dalam manajemen atau TCWG. Orang yang tepat ialah orang yang mengevaluasi kelemahan pengendalian intern dan yang akan mengambil tindakan perbaikan. Pembahasan lisan membantu auditor memastikan temuannya benar dan redakasi (dalam draf surat) sudah tepat menggambarkan situasi yang ditemukan. Itu juga merupakan peluang bagi auditor untuk memperoleh indikasi awal mengenai tanggapan manajemen atau TCWG terhadap temuan audit.
Untuk kelemahan pengendalian intern yang signifikan, tingkat anggota manajemen yang tepat adalah pejabat tertinggi dalam entitas, seperti pemilik pengelola/ owner manager, Direktur utama/ CEO (chief executive officer), atau direktur keuangan/ CFO (chief financial officer), atau yang setara dengan jabatan itu. Untuk kelemahan pengendalian internal lainnya, tingkat yang tepat bisa tingkat pelaksana operasional yang langsung terlibat dengan area pengendalian yang menjadi masalah.
Jika pengendalian internal yang signifikan dilakukan oleh atau mencerminkan kekurangan kompetensi pemilik-pengelola atau TCWG, tidak ada tingkat atau jenjang yang lebih tinggi dalam entitas kepada siapa temuan audit harus dilaporkan. Dalam situai seperti ini, auditor perlu mempertimbangkan apakah ia masih dapat melanjutkan melaksanakan auditnya. Auditor perlu meminta nasehat hukum.
Diskusi dengan manajemen sangat bermanfaat untuk:
·         Membuka peluang untuk memperoleh informasi yang relevan, seperti: Penegasan mengenai akuratnya sajian tentang kelemahan pengendalian internal dan fakta terkait (seperti besarnay salah saji yang sebenarnya);
·         Membuka peluang untuk memperoleh informasi yang relevan, seperti: Ada / tidaknya pengendalian lain yang mengatasi resiko (compensating controls);
·         Membuka peluang untuk memperoleh informasi yang relevan, seperti: Reaksi manajemen dan pemahaman manajemen tentang penyebab kelemahan pengendalian internal (yang sebenarnya atau yang dicurigai);
·         Membuka peluang untuk memperoleh informasi yang relevan, seperti: Adanya penyimpangan (exceptions) yang diketahui manajemen, akibat kelemahan pengendalian intern;
·         Memperoleh indikasi awal mengenai tanggapan manajemen atau TCGW terhadap temuan audit.

Komunikasi Tertulis
Kelemahan pengendalian internal yang signifikan harus dilaporkan secara tertulis. Ini mencerminkan betapa pentingnya temuan audit itu, dan dapat membantu manajemen atau TCWG dalam memenuhi berbagai kewajiban mereka.
Kewajiban untuk mengomunikasikan kelemahan pengendalian internal yang signifikan secara tertulis berlaku untuk entitas dari segala macam ukuran, termasuk entitas yang dikelola pemiliknya dan entitas yang sangat kecil. Mengomunikasikan kelemahan pengendalian internal secara tertulis memastikan bahwa TCWG sudah diinformasikan mengenai masalahnya. Pada kesempatan pertama yang tepat sesudah menyimpulkan adanya kelemahan pengendalian internal yang signifikan, auditor memastikan temuannya, diikuti dengan komunikasi tertulis kepada manajemen dan TCWG.

Tanggapan Manajemen terhadap Komunikasi
Merupakan tanggung jawab manajemen atau TCWG untuk memberikan tanggapan yang tepat terhadap komunikasi auditor tentang kelemahan pengendalian intern, dan rekomendasi mengenai tindakan perbaikan. Tanggapan ini bisa berupa berikut ini
·         Pelaksanaan tindakan perbaikan terhadap kelemahan pengendalian internal yang ditemukan auditor, secara dini.
·         Keputusan untuk tidak melaksanakan tindakan perbaikan yang direkomendasikan auditor. Manajemen sudah mengetahui kelemahan pengendalian internal itu, dan memutuskan untuk tidak melaksanakan tindakan perbaikan, karena pertimbangan biaya atau pertimbangan lain.
·         Tidak bertindak sama sekali. Ini menandakan sikap “masa bodo” terhadap pengendalian intern, yang mempunyai implikasi ketika auditor menilai resiko laporan keuangan disalah sajikan. Dalam beberapa situasi, sikap “ tidak bertindak sama sekali” merupakan kelemahan pengendalian internal yang signifikan.
Apapun tanggapan manajemen, auditor wajib mengomunikasikan semua kelemahan pengendalian internal yang signifikan, secara tertulis. Ini termasuk kelemahan signifikan yang sudah dilaporkan di masa lalu. Bukanlah peran auditor untuk menentukan apakah biaya perbaikan atas kelemahan pengendalian internal itu, sebanding dengan hasil yang diperoleh. Namun, pertimbangan mengenai keseimbangan antara besar/ kecilnya entitas dan penerapan akal sehat dalam hal itu, sangat diperlukan. Jika kelemahan signifikan yang sudah dilaporkan di masa lalu, masih terjadi, komunikasi tahun ini dapat mengulangi penjelasan dalam laporan masa lalu atau cukup mengacu kepada laporan masa lalu tersebut. Jika kelemahan pengendalian internal tidak signifikan, tidak perlu mengungkapkan temuan itu secara tertulis atau mengulanginya di tahun berjalan. Namun, jika ada perubahan dalam manajemen, sangatlah tepat bagi auditor untuk mengomunikasikan kembali kelemahan tersebut.
Komunikasi mengenai pengendalian internal yang signifikan biasanya meliputi:
·         Penjelasan mengenai setiap kelemahan yang signifikan dan dampak yang mungkin terjadi. Tidak perlu menghitung dampak kauntitatif dari kelemahan tersebut;
·         Usulan untuk memperbaiki kelemahan tersebut;
·         Tanggapan manajemen, yang sebenarnya atau yang akan dilakukan; dan
·         Pernyataan apkah auditor mengambil langkah-langkah untuk memverifikasi apakah tanggapan manajemen memang diimplementasikan.
Kelemahan pengendalian internal yang signifikan dapat dikelompokkan, jika perlu. Untuk menambah perspektif, surat itu dapat juga memuat:
·         Penjelasan bahwa, seandainya auditor melaksanakn lebih banyak prosedur atas pengendalian intern, auditor mungkin menemukan lebih banyak kelemahan yang harus dilaporkan, atau menyimpulkan atau beberapa kelemahan seharusnya tidak perlu dilaporkan; dan
·         Penjelasan bahwa komunikasi ini semata-mata untuk keperluan TCWG, dan mungkin tidak tepat untuk keperluan lain.
Ketentuan perundang undangan di beberapa negara bisa menetapkan kewajiban tambahan bagi auditor untuk mengomunikasikan atau lebih jenis kelemahan pengendalian intern yang ditemukan dalam auditnya. Dalam hal ini: Kewajiban menurut ISA 265 tetap berlaku, sekalipun ketentuan perundang-undangan itu mengharuskan auditor menggunakan istilah atau definisi tertentu; dan Auditor menggunakan istilah atau definisi untuk tujuan komunikasi sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Waktu untuk Komunikasi Tertulis
Auditor wajib mengomunikasikan secara tertulis, kelemahan pengendalian internal yang signifikan yang ditemukannya selama audit, secara tepat waktu. Faktor yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
·         Apakah penundaan yang tidak perlu, dalam melaporkan informasi tersebut, akan menyebabkan temuan audit itu kehilangan relevansinya?
·         Apakah informasi tersebut merupakan faktor penting yang memungkinkan TCWG mempertanggungjawabkan kewajiban pengawasan (oversight responsibilities) mereka?
Kecuali jika ketentuan setempat menetapkan tanggal tertentu, tanggal terakhir untuk komunikasi tertulis adalah sebelum atau mendekati tanggal laporan auditor. Karena komunikasi tertulis merupakan bagian dari audit file, penyelesaian kewajiban “komunikasi tertulis” secara dini memungkinkan auditor merampungkan penyusunan final audit file nya secara tepat waktu. Sedapat mungkin, komunikasikan kelemahan pengendalian internal jauh sebelum pekerjaan audit akhir tahun dimulai. Pemberitahuan dini memungkinkan manajemen melaksanakan tindakan perbaikan yang membantu auditor menurunkan resiko yang dinilainya, yakni resiko salah saji di tingkat laporan keuangan atau asersi. Sebagai contoh rekomendasi untuk mengganti pemegang buku yang tidak kompeten akan mengurangi pekerjaan revieuw (atas pembuatan laporan keuangan akhir tahun) secara signifikan.
Berikut beberapa terjemahan alinea dari ISA 260 dan ISA 265 yang relevan dengan pembahasan ini:
ISA 260.10
Untuk tujuan ISAs, istilah-istilah berikut mempunya makna sebagai berikut:
a.       Those Charged With Governance (selanjutnya disingkat TCWG) --Orang atau organisasi dengan tanggung jawab mengawasi arah strategis dan kewajiban entitas berkenaan dengan akuntabilitasnya. Termasuk didalamnya, mengawasi proses pelaporan kuangan. Untuk beberapa entitas dalam beberapa wilayah hukum, TCWG bisa terdiri atas anggota manajemenn, misalnya anggota eksekutif dalam dewan pengawas pada entitas privat atau entitas sektor publik, atau pemilik (merangkap) pengelola. Untuk pembahasan mengenai keberagaman struktur governance, lihat alinea A1- A8.
b.       Management / orang- orang dengan tanggung jawab eksekutif untuk menjalankan/ mengelola operasi entitas. Untuk beberapa entitas dalam beberapa wilayah hukum, management  terdiri atas beberapa atau semua TCWG, misalnya, anggota eksekutif dalam dewan pengawas, atau pemilik pengelola.
ISA 265.6
Untuk tujuan ISAs, istilah-istilah berikut mempunyai makna sebagai berikut.
a.       Kelemahan/ kekurangan dalam pengendalian internal ini terjadi dalam hal:
·         Suatu pengendalian dirancang, diimplementasikan atau dijalankan sedemikian rupa sehingga tidak dapat mencegah, atau mendeteksi/ menemukan dan mengoreksi salah saji dalam laporan keuangan secara tepat waktu; atau
·         Kehilangan pengendalian yang diperlukan untuk mencegah, atau mendeteksi/ menemukan dan mengoreksi, salah saji dalam laporan keuangan secara tepat waktu
b.       Kelemahan/ kekurangan yang signifikan dalam pengendalian inetrnal Suatu kelemahan atau gabungan dari beberapa kelemahan dalam pengendalian internal yang, menurut pendapat auditor, cukup penting untuk mendapat perhatian manajemen dan TCWG.
ISA 265.7
Auditor wajib menentukan apakah, berdasarkan pekerjaan audit yang dilaksanakan, auditor telah mengidentifikasi satu atau beberapa kelemahan dalma pengendalian internal.
ISA 265.8
Jika auditor telah mengidentifikasi satu atau beberapa kelemahan dalam pengendalian internal, auditor wajib menentukan, berdasarkan pekerjaan audit yang dilaksanakannya apakah, secara sendiri- sendiri atau tergabung, kelemahan pengendalian internal itu signifikan.
ISA 265.9
Auditor wajib mengomunikasikan secara tertulis kelemahan pengendalian internal yang signifikan, yang diidentifikasinya selama audit, kepada TCWG secara tepat waktu.
ISA 265.10
Auditor wajib mengomunikasikan kepada manajemen pada tingkat tanggung jawab yang tepat secara tepat waktu.
a.       Secara tertulis, kelemahan pengendalian internal yang signifikan yang auditor sudah atau akan dikomunikasikannya kepada TCWG, kecuali jika dalam situasi itu tidak tepat mengomunikasikannya secara langsung kepada manajemen.
b.       Kelemahan lain dalam pengendalian internal yang diidentifikasinya selama audit yang belum dikomunikasikannya kepada manajemen oleh pihak- pihak lain dan yang, menurut pendapat auditor, cukup sering untuk mendapat perhatian manajemen.
ISA 265.11
Auditor wajib memasukkan dalam komunikasi tertulisnya tentang kelemahan pengendalian internal yang signifikan.
a.     Uraian tentang kelemahan itu dan penjelasan mengenai dampak potensialnya.
b.    Informasi yang cukup untuk memungkinkan TCWG dan manajemen memahami konteks komunikasi tersebut. Khususnya, auditor wajib menjelaskan bahwa:
·         Tujuan auditor ialah untuk auditor memberikan pendapat tentang laporan keuangan.
·         Audit itu meliputi pertimbangan mengenai pengendalian intern yang relevan untuk pembuatan laporan keuangan, untuk merancang prosedur audit yang tepat dalam situasi (yang dihadapi), tetapi tidak untuk memberikan pendapat tentang efektifnya pengendalian intern; dan
·         Hal -hal yang dilaporkan, terbatas pada kelamahan pengendalian intern yang diidentifikasi auditor selama audit dan bahwa auditor menyimpulkan cukup penting untuk dilaporkan kepada TCWG.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Danau Tanralili ( Surga Di Kaki Gunung Bawakaraeng)

Sumb er: Dokum entasi Pribadi M e nd e ngar kata Gunung Bawakara e ng s e kilas akan t e rlintas angan t e ntang k e tinggian dan huta...