A.
Matan Hadis
حديث عَبْدِ
اللهِ بْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم، قَالَ:
الْمُتَبَايِعَانِ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا بِالْخِيَارِ عَلَى صَاحِبِهِ مَا لَمْ
يَتَفَرَّقَا إِلاَّ بَيْعَ الْخِيَارِ
أخرجه البخاري في: 34 كتاب البيوع: 44 باب البيعان بالخيار ما لم يتفرقا
أخرجه البخاري في: 34 كتاب البيوع: 44 باب البيعان بالخيار ما لم يتفرقا
B. Pengertian Hadis
978. Abdullah bin Umar r.a.
berkata: Rasulullah saw. bersabda: Kedua penjual dan pembeli masing-masing
bebas menentukan jadi atau gagal selama keduanya belum berpisah dari majlis,
kecuali jika diberi hak untuk memutuskan sesudah berpisah atau sesudah difikir
di rumah. (Bukhari, Muslim).
C. Pembahasan
1. Pengertian Khiyar
Kata
al-khiyar dalam bahasa arab berarti pilihan. Secara terminologis para
ulama fiqh mendefinisikan al-khiyar dengan Hak pilih bagi salah satu atau kedua
belah pihak yang melaksanakan transaksi untuk melangsungkan atau membatalkan
transaksi yang disepakati sesuai dengan kondisi masing-masing pihak yang
melakukan transaksi.
Macam-macam
Khiyar :
a. Khiyar
Majelis
Khiyar
majelis adalah khiyar ketika si pembeli dan penjual boleh memilih antara dua
perkara yaitu meneruskan / melangsungkan jual beli atau membatalkannya selama
keduanya masih berada ditempat berlangsungnya akad jual-beli
Khiyar
mejelis dapat gugur jika salah satu dari ketiga hal berikut :
a) Penjual
dan pembeli telah memutuskan untuk memilih meneruskan jual beli atau membatalkannya
b) Penjual
dan pembeli sudah berpisah
c) Salah
satu atau keduanya meninggal dunia.
b. Khiyar
Syarat
Khiyar syarat adalah
khiyar yang disyaratkan oleh salah satu pihak penjual atau pembeli sewaktu
berlangsungnya akad jual beli, misalnya “ saya jual barang ini dengan harga
sekian dengan syarat khiyar dalam tiga hari atau kurang dari tiga hari “.
c. Khiyar
‘Aibi
Khiyar
‘aibi adalah hak pembeli untuk memilih meneruskan jual beli atau
membatalkannya, ketika diketahui barang yang dibelinya ternyata cacat dan cacat
tersebut tidak nampak pada saat berlangsungnya akad.
2.
Hukum Khiyar
Hak khiyar telah ditetapkan oleh
al-Qur’an, Sunnah, dan ijma;
Adapun dalil al-Qur’an sebagaimana
firman Allah:
ﻮﹶﺃﹶﺤﹶﻞﱠﱠﭐﻠﻟﹶﹶﻪﹸﹸﭐﻠﹾﺒﹶﻳﹾﻊﹶ
Allah telah menghalalkan jual beli.
(Qs. Al-Baqarah (2): 275)
Lafad
jual beli dalam ayat ini adalah umum meliputi semua akad jual beli, dengan
begitu ia menjadi mubah (boleh) untuk semua termasuk di dalamnya ada khiyar.
3.
Pembatalan Akad Penjualan
Cara
pembatalan cukup dengan lisan dengan syarat diketahui oleh pemilik barang, baik
pemilik barang rida ataupun tidak. Sebaliknya, jika pembatalan tidak diketahui
oleh penjual, baik khiyarnya berasal dari penjual ataupun pembeli, pembatalan
ditangguhkan sampai diketahui penjual. Apabila habis waktu khiyar dan penjual
tidak mengetahuinya, akad menjadi lazim.
4.
Hukum Akad Pada Masa Khiyar
Tidak
terjadi akad pada jual-beli yang mengandung khiyar, jika khiyar syarat berasal
dari pembeli,barang menjadi milik pembeli.Sebaliknya jika khiyar syarat menjadi
milik penjual,barang menjadi milik penjual.Jika khiyar berasal dari
keduanya,ditunggu sampai jelas (gugurnya khiyar)
5.
Hikmah Khiyar
1)
Khiyar dapat membuat akad jual beli berlangsung menurut prinsip-prinsip Islam,
yaitu suka sama suka antara penjual dan pembeli.
2)
Mendidik masyarakat agar berhati-hati dalam melakukan akad jual beli, sehingga
pembeli mendapatkan barang dagangan yang baik atau benar-benar disukainya.
3)
Penjual tidak semena-mena menjual barangnya kepada pembeli, dan mendidiknya
agar bersikap jujur dalam menjelaskan keadaan barangnya.
4)
Terhindar dari unsur-unsur penipuan, baik dari pihak penjual maupun pembeli,
karena ada kehati-hatian dalam proses jual beli.
5)
Khiyar dapat memelihara hubungan baik dan terjalin cinta kasih antara sesama
Hikmah
bagi penjual
Mendapatka keiklasan dan tidak di
anggap menipu oleh si pembeli, bersikap jujur dan terhindar dari teransaksi
yang dilarang oleh agama. Bukan hanya itu saja, khiyar juga dapat mempererat
tali persaudaraan antara sesama, dan mendapatkan kepercayan dari si pembeli.
Hikmah
bagi pembeli
Mendapatkan barang yang dia suka
tanpa ada rasa tertipu, rasa ikhlas dalam berteransaksi, serta rasa aman pada
barang yang dia mau beli.
6.
Kesimpulan
Khiyar
dalam jual beli yaitu hak pembeli dan penjual untuk memilih meneruskan atau
membatalkan jual-beli. Hukum khiar dalam pandangan ulama fiqh mubah
(dibolehkan), karena suatu keperluan dalam mempertimbangankan kemaslahatan
masing masing pihak yang transaksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar