Minggu, 04 Desember 2016

Khiyar Dalam Jual Beli




A. Matan Hadis

حديث عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: الْمُتَبَايِعَانِ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا بِالْخِيَارِ عَلَى صَاحِبِهِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا إِلاَّ بَيْعَ الْخِيَارِ
أخرجه البخاري في: 34 كتاب البيوع: 44 باب البيعان بالخيار ما لم يتفرقا
B.  Pengertian Hadis
978. Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Kedua penjual dan pembeli masing-masing bebas menentukan jadi atau gagal selama keduanya belum berpisah dari majlis, kecuali jika diberi hak untuk memutuskan sesudah berpisah atau sesudah difikir di rumah. (Bukhari, Muslim).

C.  Pembahasan
1. Pengertian Khiyar
Kata al-khiyar dalam bahasa arab berarti pilihan. Secara terminologis para ulama fiqh mendefinisikan al-khiyar dengan  Hak pilih bagi salah satu atau kedua belah pihak yang melaksanakan transaksi untuk melangsungkan atau membatalkan transaksi yang disepakati sesuai dengan kondisi masing-masing pihak yang melakukan transaksi.
Macam-macam Khiyar :
a.    Khiyar Majelis
Khiyar majelis adalah khiyar ketika si pembeli dan penjual boleh memilih antara dua perkara yaitu meneruskan / melangsungkan jual beli atau membatalkannya selama keduanya masih berada ditempat berlangsungnya akad jual-beli
Khiyar mejelis dapat gugur jika salah satu dari ketiga hal berikut :
a)      Penjual dan pembeli telah memutuskan untuk memilih meneruskan jual beli atau membatalkannya
b)      Penjual dan pembeli sudah berpisah
c)      Salah satu atau keduanya meninggal dunia.


b.   Khiyar Syarat
Khiyar syarat adalah khiyar yang disyaratkan oleh salah satu pihak penjual atau pembeli sewaktu berlangsungnya akad jual beli, misalnya “ saya jual barang ini dengan harga sekian dengan syarat khiyar dalam tiga hari atau kurang dari tiga hari “.
c.    Khiyar ‘Aibi
Khiyar ‘aibi adalah hak pembeli untuk memilih meneruskan jual beli atau membatalkannya, ketika diketahui barang yang dibelinya ternyata cacat dan cacat tersebut tidak nampak pada saat berlangsungnya akad.

2. Hukum Khiyar
Hak khiyar telah ditetapkan oleh al-Qur’an, Sunnah, dan ijma;
Adapun dalil al-Qur’an sebagaimana firman Allah:
 ﹶﺃﹶﺤﹶﱠﱠﭐﻠﻟﹶﹶﻪﹸﹸﭐﻠﹾﺒﹶﻳ‏ﹾﻊﹶ
Allah telah menghalalkan jual beli. (Qs. Al-Baqarah (2): 275)

Lafad jual beli dalam ayat ini adalah umum meliputi semua akad jual beli, dengan begitu ia menjadi mubah (boleh) untuk semua termasuk di dalamnya ada khiyar.

3. Pembatalan Akad Penjualan
Cara pembatalan cukup dengan lisan dengan syarat diketahui oleh pemilik barang, baik pemilik barang rida ataupun tidak. Sebaliknya, jika pembatalan tidak diketahui oleh penjual, baik khiyarnya berasal dari penjual ataupun pembeli, pembatalan ditangguhkan sampai diketahui penjual. Apabila habis waktu khiyar dan penjual tidak mengetahuinya, akad menjadi lazim.

4. Hukum Akad Pada Masa Khiyar
Tidak terjadi akad pada jual-beli yang mengandung khiyar, jika khiyar syarat berasal dari pembeli,barang menjadi milik pembeli.Sebaliknya jika khiyar syarat menjadi milik penjual,barang menjadi milik penjual.Jika khiyar berasal dari keduanya,ditunggu sampai jelas (gugurnya khiyar)

5. Hikmah Khiyar
1)      Khiyar dapat membuat akad jual beli berlangsung menurut prinsip-prinsip Islam, yaitu suka sama suka antara penjual dan pembeli.
2)      Mendidik masyarakat agar berhati-hati dalam melakukan akad jual beli, sehingga pembeli mendapatkan barang dagangan yang baik atau benar-benar disukainya.
3)      Penjual tidak semena-mena menjual barangnya kepada pembeli, dan mendidiknya agar bersikap jujur dalam menjelaskan keadaan barangnya.
4)      Terhindar dari unsur-unsur penipuan, baik dari pihak penjual maupun pembeli, karena ada kehati-hatian dalam proses jual beli.
5)      Khiyar dapat memelihara hubungan baik dan terjalin cinta kasih antara sesama

Hikmah bagi penjual
            Mendapatka keiklasan dan tidak di anggap menipu oleh si pembeli, bersikap jujur dan terhindar dari teransaksi yang dilarang oleh agama. Bukan hanya itu saja, khiyar juga dapat mempererat tali persaudaraan antara sesama, dan mendapatkan kepercayan dari si pembeli.
Hikmah bagi pembeli
            Mendapatkan barang yang dia suka tanpa ada rasa tertipu, rasa ikhlas dalam berteransaksi, serta rasa aman pada barang yang dia mau beli.

6. Kesimpulan
Khiyar dalam jual beli yaitu hak pembeli dan penjual untuk memilih meneruskan atau membatalkan jual-beli. Hukum khiar dalam pandangan ulama fiqh mubah (dibolehkan), karena suatu keperluan dalam mempertimbangankan kemaslahatan masing masing pihak yang transaksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Danau Tanralili ( Surga Di Kaki Gunung Bawakaraeng)

Sumb er: Dokum entasi Pribadi M e nd e ngar kata Gunung Bawakara e ng s e kilas akan t e rlintas angan t e ntang k e tinggian dan huta...