Minggu, 04 Desember 2016

Komparasi Akuntansi Sektor Publik dan Sektor Bisnis



A.       Perkembangan Pemikiran Akuntansi
a.       Sektor Publik Versus Sektor Bisnis
Pada zaman tembaga mulai dikenal atau di akhir masa batu, pertambahan penduduk yang tinggal di daerah subur telah mengurangi kapasitas sumber daya alam. Bebagai kelompok berebut sumber daya yang ada, di mana visi kelompok-kelompok ini adalah mencukupi kebutuhan dengan aman. Dalam kondisi seperti ini, kelompok yang ada dapat diidentifikasi sebagai kelompok kuat atau lemah, dan/atau kelompok penguasa dan nonpenguasa.
Pada zaman primitif, komunitas masyarakat menjadi lebih besar dan hubungan antar daerah telah dimungkinkan. Pertemuan antar kelompok menjadi lebih sering, dan pada saat yang sama, kapasitas alam mulai dirasa terbatas. Kondisi ini memunculkan pilihan untuk enetap dan bercocok tanam, sehingga visi kemasyarakatan mulai berubah dan persaingan perebutan kekuasaan menjadi lebih meningkat.
Di masa setelah primitif, masyarakat nomaden menjado masyarakat penetap dengan perkembangan tatanan kemasyarakatan. Keterbatasan sumber daya mulai diartikan sebagai kurangnya sumber daya alam dan sumber daya manusia. Kerja sama antar kelompok penguasa dan nonpenguasa mulai dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di suatu daerah.
b.      Perlunya Akuntansi Sektor Publik Dipelajari Tersendiri
Akuntansi sektor publik meliputi lembaga-lembaga tinggi negara dan bepartemen-departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN dan BUMD, partai politik, lembaga swadaya masyarakat, yayasan dan lembaga nonprofit lainnya. Dengan restrukturisasi model pemerintahan melalui Tripartiet Perundangan perubahan atau restrukturisasi model pemerintahan berbasis akrual mulai diimplementasikan. Hasil pembelajaran yang ada mulai dilakukan melalui badan IFAC (International Fderation of accountant). Melalui proses penyusunan standar yang ketat, IPSASB (International Publik Sektor Accounting standard Board) tel;ah berhasil diluncurkan pada tahun 1998. Titik ini awal munculnya perspektif akuntansi dalam bidang ilmu manajemen keuangan publik.
Di Indonesia perubahan ini terjadi ketika era Orde Baru mulai runtuh. Dengan simbol dan slogan yang berbeda, Orde Reformasi mulai digulirkan. Dalam orde ini ketebukaan menjadi suatu dorongan yang luas. Kondisi ini tentunya membuat pengembangan suatu kompartemen baru dalam Ikatan Akuntansi Indonesia, Kompartemen Akuntansi Sektor Publik (IAI-KASP) di tahun 2002 sangat mungkin dilakukan. Dorongan positif semakin terasa dengan kemunculan UU No. 17/2003 tentang Kekuasaan Negara.
B.     Tujuan Komparasi Akuntansi Sektor Publik Versus Sektor Swasta
Akuntansi sektor publik di Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan akuntansi bisnis (Swasta). Di sisi lain, karakteristik sektor publi sangat berbeda dengan sektor swasta, sehingga akuntansi yang diterapkan pada kedua sektor tersebut juga berbeda dan mempunyai keunikan sendiri. Perbedaab karakter dan mekanisme pengelolaan di masing-masing organisasi harus diperdalam lagi agar kinerja masing-masing sektor menjadi maksimal dalam mencapai tujuannya. Asumsi-asumsi Akuntansi Sektor Publik dan Sektor Bisnis (Swasta)
Perbedaan mencolok antara akuntansi sektor publik dan akuntansi bisnis (Swasta) adalah motif keuntungan yag hendak diperoleh. Akuntansi sektor bisnis pasti akan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dari layanan atau produk yang diberikan kepada publik. Namun, berbeda dengan akuntansi bisnis (swasta), akuntansi sektor publik hanya memenuhi kenutuhan publik tanpa motifmencari keuntungan.Keunikan akuntansi sektor publik adalah cenderung kurang seragam karena setiap bidangnya mempunyai karakteristik yang berbeda. Selain itu, perumusan standar akuntansi juga mengadaptasi praktek regulasi yang sudah ada. Akuntansi
Akuntansi Sektor Publik Versus Akuntansi Bisnis (Swasta)
a.      Perbedaan Akuntansi sektor Publik dan Akuntansi Sektor Swasta
Secara konseptual, perbedaab kedua jenis organisasi ini terletak pada tujuan yang akan dicapai. Pada tahap perencanaan, organisasi sektor swasta menitikberatkan usaha semaksimal mungkin. Sementara organisasi sektor publik lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat.
Tabel perbedaan akuntansi sektor publik dan akuntansi sektor swasta
Perbedaan
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi sektor Swasta
Tujuan
Kesejahteraan masyarakat
Keuntungan
Organisasi
Sektor publik
Swasta
Keuangan
Negara, daerah, masyarakat, dan konstituen
Individual, perkumpulan

b.      Akuntansi Sektor Publik yang Tertinggal dari Akuntansi Bisnis (Swasta)
Akuntansi sektor publik di Indonesia sangat jauh tertinggal jika dibandigkan dengan akuntansi sektor swasta, pernyataan ini bukan hanya untuk merendahkan atau santun, tetapi ketertinggalan itu adalah riil. Pembuktiannya adalah :
a)      Pemerintah indonesia belum memiliki semua infrastruktur akuntansi keuangan yang dibutuhkan. Sejak tahun 1980-an, pemerintah telah memperoleh dana bantuan Bank Dunia yang jumlahnya sangat besar. Namun, sampai akhir Orde Baru, Standar Akuntansi Keuangan Pemerintah tidak pernah ada. Jadi, pada tahun 1990-an bberapa pakar keuangan sudah “obsollete” sebelum dapat diterapkan. Pada tahun 2005, Standar Akuntansi Pemerintah baru bisa dihasilkan dengan sejumlah kritik mengikutinya.
b)      Standar Audit Pemerintahan pada tahun 1990-an baru ada dua buah, yaitu satu yang dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan RI dan di pihak lain, BPKP sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah juga mengeluarkan Standar Audit. Pada tahun 2008, melalui SK Ketua BPK No. 1 Tahun 2008, dikeluarkan Standar Pemeriksa Keuangan Negara.
c)      Pada organisasi publik selain pemerintah ada SAK No. 45 tentang standar akuntansi untuk entitas nirlaba.
c.       Akuntansi atas Utang atau Kewajiban Organisasi Publik
Pertanyaan-pertanyaan penting yang harus dijawab secara tegas oleh pemerintah :
a)      Malukah pemerintah mengetahui utangnya?
b)      Belum siapkah pemerintahj memasuki transfaransi keuangan ?
c)      Apakah akuntasi yang baik hanya diperuntukkan bagi Pemerintah Daerah dengan mewajibkan penyusunan Nota Perhitungan Anggaran Daerah, perhitungan Daerah, Neraca, dan Laporan Arus Kas ?
d)      Bagaiman laporan keuangan pemerintah pusat dan berbagai agensi pemerintah yang mengelola aset negara disusun secara terpisah ?
d.      Ekonomi, Efisiensi, dan Efektivitas
OUTPUT
INPUT
a.       Efisiensi merupakan hal terpenting di antara ketiga hal tersebut, dengan rumusan rasio sebagai berikut :

Efisiensi dapat dikembangkan dengan empat cara, yaitu :
a)      Dengan menaikkan output atau input yang sama
b)      Dengan menaikkan output lebih besar dibandingkan proporsi peningkatan input
c)      Dengan menurunkan input untuk output
d)      Dengan menurunkan input lebih besar dibandingkan proporsi penurunan output
b.      Efektivitas menunjukkan kesuksesan atas kegagalan dalam pencapaian tujuan. Ukuran efektivitas merupakan refleksi output.
c.       Ekonomi merupakan indikator tentang penggunaan input.
Rasio efisiensi biaya dapat dikembangkan denagn :
·           Cara menempatkan lebih banyak anak ke dalam kelas yang sama;
·           Menggunakan jumlah staf yang sama untuk mengajar kelas yang lebih banyak;
·           Mengajar jumlah murid yang sama dengan anggota staf yang lebih sedikit;
·           Menyediakan lebih sedikit sarana atau fasilitas yang diperlukan;
·           Mengurangi jumlah eksperimen yang dilakukan.
Di sinilah kebijakan organisasi untuk melakukan pilihan dengan pertimbangan menghindari kesalahan yang sangat mungkin terjadi. Terkait dengan penilaian kinerja, indikator ekonomi, efisiensi, dan efektivitas harus bisa digunkan secarabersama-sama.
e.       Kultur Organisasi Sektor Publik dan Sektor Bisnis (Swasta)
Organisasi sektor publik bertujuan memenuhi kesejahteraan masyarakat, sedangkan tujuan organisasi sektor swasta adalah mencari keuntungan.dalm lingkup geraknya, organisasi sektor publik bergerak di sektor publik, sedangkan organisasi swasta bergerak di sektor swasta dan berorientasi laba. Dilihat dari konsumen yang dilayaninya hampir tidak bedanya antara organisasi publik dan swasta, yaitu masyarakat, namun cara mengakses dan kepemilikannya berbeda.
f.        Dasar Hukum Akuntansi Sektor Publik dan Sektor Swasta
a.       Dasar hukum akuntansi sektor publik adalah :
a)      Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) : ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005. SAP dinyatakan dalam bentuk PSAP, yang dilengkapi dengan Pengantar Standar Akuntansi Pemerintah dan disusun dengan mengacu pada Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan.
b)      Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
c)      Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) : keberadaan standar pemeriksaan merupakan hal yang sangat penting, karena standar ini  menjadi patokan dalam pelaksanaan tugas pemeriksaan.
b.      Dasar hukum akuntansi sektor bisnis (Swasta)
a)      Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) : Standar akuntansi keuangan merupakan pedoman yang harus diacu dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan.
b)      Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) : merupakan kodifikasi dari berbagai pernyataan standar teknis dan aturan etika.
C.       Pengambilan Keputusan dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (Swasta)
a.      Pengambilan Keputusan Sektor Publik
a)        Mekanisme formal dan telah ditetapkan dengan keputusan organisasi
b)        Segala keputusan diambil melalui musyawarah mufakat antara pimpinan/pengurus dan anggota/perwakilan anggota.
b.      Pengambilan Keputusan Sektor Bisnis (Swasta)
a)        Mekanisme formal dan telah ditetapkan dengan keputusan organisasi atau tidak formal
b)        Mengambil keputusan secara musyawarah mupakat atau dapat jugadiputuskan secara individual (Pemilik Usaha)
D.       Perencanaan dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (Swasta)
Penyediaan informasi pada tahap perencanaan dapat dilakukan dengan cara :
a.       Penilaian investasi
b.      Perencanaan dan penganggaran uang
a)        Perencanaan keuangan
b)        Anggaran modal
c.       Anggaran pendapatan
d.      Model keuangan
e.       Target perencanaan dan penganggaran
Tabel perencanaan dalam sektor publik dan sektor bisnis (Swasta)
Perencanaan
Sektor Publik
Sektor Bisnis (Swasta)
Disusun oleh bagian perencanaan organisasi, staf, atau pengelola organisasi
Disusun oleh para pegawai serta manajer yang ada dalam organisasi tersebut
Disahkan dengan regulasi publik
Disahkan dengan aturan perusahaan atau keputusan pemilik/pengelola perusahaan
Hasil yang ingin dicapai adalah kesejahteraan publik
Hasil yang ingin dicapai adalah meraup profit/laba yang tinggi. Serta peningkatan kekayaan dan pertumbuhan organisasi

E.       Penganggaran dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (Swasta)
Tabel penganggaran dalam sektor publik dan sektor bisnis (Swasta)
Penganggaran
Sektor Publik
Sektor Bisnis (Swasta)
Penyusunan anggaran dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program
Penyusunan anggaran dilakukan bagian keuangan, pengelola perusahaan, atau pemilik usaha
Dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat
Tidak dipublikasikan
Disahkan oleh wakil masyarakat di DPR/D, legislatif, dewan pengurus
Disahkan oleh pengelola perusahaan atau pemilik usaha

F.      Realisasi Anggaran dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (Swasta)
Pada organisasi publik, masyarakat aktif berpartisipasi selama proses realisasi anggaran, baik sebagai penerima layanan maupun pengawas independen. Sedangkan pada organisasi swasta, masyarakat sebagai konsumen berpartisipasi pada saat menggunakan output yang dihasilkan oleh organisasi tersebut.
Realisasi Anggaran
Sektor Publik
Sektor Bisnis (Swasta)
Kualitas untuk memenuhi tujuan pelayanan organisasi.
Kualitas untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Partisipasi konsumen (masyarakat) selama proses realisasi anggaran.
Partisipasi konsumen setelah mendapatkan output (produk).

G.    Pengadaan Barang dan Jasa dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (Swasta)
Pengadaan Barang dan Jasa
Sektor Publik
Sektor Bisnis (Swasta)
Barang publik adalah barang kolektif yang harus dikuasai oleh negara atau pemerintah.
Barang swasta adalah barang spesifik yang dimiliki oleh swsta.
Sifatnya tidak eksklusif
Sifatnya eksklusif
Pada umumnya, barang dan jasa diperuntukkan bagi kepentingan seluruh wargadalam skala luas.
Barang dan jasa hanya bisa dinikmati oleh mereka yang mampu membelinya, karena harganya disesuaikan dengan harga pasar serta keinginan sang penjual yang ingin meraih laba sebesar-besarnya.
Tujuan pengadaan barang dan jasa publikdiperuntukkan bagi kepentingan seluruh warga dalam skala luas.
Tujuan pengadaan barang dan jasa adalah diperuntukkan bagi kepentingan internal organisasi.




H.    Pelaporan dalam Sektor Publik dan Sektor Swasta
Pada organisasi pemerintahan di indonesia, perubahan dari era orde baru ke orde Reformasi menuntut akuntabilitas publik dalam melaksanaakan setiap aktivitas kemayarakatan dan pemerintahan. Asumsi UU No 17/2003 membawa akuntabilitas hasil sebagai catatan yang mempertanggungjawaabkan. Indikaator hasil seperti ekonomi, efisiensi, dan efektivitas harus direfleksikan dalaam pelaporan pertaanggungjawaban pemerintahan, baik pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah.
PERBEDAAN LAPORAN KEUANGANN SEKTOR PUBLIK DENGAN SWASTA
Laporan keuanagn sektor publik
Laporan keuanagn sektor swasta
·         Laporan keuangan publik dipengaruhi oleh proses keuangan dan politik.
·         Pertanggungjawaban laporan unit pemerintah/ organisasi publik adalah ke DPR /DPRD/legislatif/dewan pengurus dan masyarakat luas.
·         Laporan unit pemerintah/ organisasi publik harus ditujukan sebagai pengembangan akuntabilitas publik.
·         Laporann unit pemerintah/ organisasi publik secara keseluruhan dijadikan dasar analisis atas prospek pemerintahan/ organisasi publik.
·         Laporan unit pemerintah diperiksa BPK/ auditor yang telah ditetapkan
·         Laporan keuangan swasta sangat terikat oleh aturan dan kriteria kecurangan.
·         Kriteria pertanggungjawaban laporan keuangan sektor swasta ditentukan oleh para pemegang saham dan kreditor.
·         Laporan keuangan sektor swasta hanya diungkap ditingkat organisasi secara keseluruhan.
·         Laporan keuangan swasta diperiksa oleh auditor independen

PERSAMAAN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DENGAN SEKTOR SWASTA
1.      Kriteria dan reliabilitas dokumen sumber
2.      Pelaporan keuangan leih ditentukan oleh fungsi akuntabilitas publik
3.      Siklus akuntansi dapat diperbandingkan
4.      Standar akuntansi ditetapkan oleh organisasi independen.
5.      Laporan keuangan publik dan swasta bisa diakui sebagai dasar hukum.

I.       Audit dalam Sektor Publik dan Sektor Publik dengan Sektor Swasta
Audit dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis
Realisasi Anggaran
Sektor publik
Sektor bisnis (swasta )
Organisasi pemerintahan yang bersifat nirlaba seperti sektor pemerintahan daerah (pemda), BUMN, BUMD dan instansi lain yang berkaitan dengan pengelolaan asset perusahaan Negara, Partai Politik,yayasan, LSM, dan organisasi sosial lainnya.
Perusahaan milik swasta yang bersifat mencari laba.

J.      Pertanggungjawaban dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (Swasta)
Undang-Undang No 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara, menegaskan bahwa laporan pertanggungjawaban keuangan dimaksud dinyatakan dalam bentuk laporan keuanagn yang setidak-tidaknya meliputi  laporan Realisasi anggaran, Neraca, laporann Arus Kas, dan catatan laporan keuangan, serta disusun berdasarkan SAP.
Pertanggungjawaban dalam Sektor Publik dan Sektor Bisnis (Swasta)
Pertanggungjawaban
Sektor Publik
Sektor Bisnis (Swasta)
Pertanggungjawaban merupakan upaya konkret dalam mewujudkan akuntabilitas dan transparansi di lingkungan organisasi sektor publik.
Pertanggumhjawaban merupakan upaya konkret dalam mewujudkan akuntabilitas dann transparansi dilingkungan organisasi bisnis (swasta)
Pertanggungjawaban dilakukan kepada masyarakat, konstituen, dewan pengampu di LSM atau yayasan.
Pertanggungjawaban dilakukan kepada stakeholders dan pemegang saham oleh pengelola organisasi bisnis (swasta).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Danau Tanralili ( Surga Di Kaki Gunung Bawakaraeng)

Sumb er: Dokum entasi Pribadi M e nd e ngar kata Gunung Bawakara e ng s e kilas akan t e rlintas angan t e ntang k e tinggian dan huta...